Kemenperin distribusikan lima unit pengolah air ke Sulteng
21 Januari 2019 16:04 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua kiri) didampingi Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Harjanto (ketiga kiri), serta Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika (kanan) bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto (kedua kanan) memperhatikan mobil AMMDes yang dapat difungsikan sebagai pengolah air jernih di Kementerian Perindustrian, Jakarta. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian akan menyalurkan lima unit alat mekanis multiguna pedesaan (AMMDes) yang berfungsi sebagai pengolah air jernih untuk tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, yakni di Kota Palu (1 unit), Kabupaten Sigi (2 unit), dan Kabupaten Donggala (2 unit).
“Unit AMMDes yang diserahkan diperoleh dari hasil donasi yang dikumpulkan para pegawai di lingkungan Kemenperin. Bantuan ini akan diberikan secara bertahap, semoga dapat bermanfaat dan membantu bagi masyarakat terdampak,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Menurut Menperin, kebutuhan air bersih sangat penting bagi masyarakat yang terkena dampak bencana karena untuk mendukung berbagai aktivitasnya.
“Ini menjadi salah satu program prioritas pascabencana. Apalagi, air sebagai kebutuhan vital,” tuturnya.
Airlangga menegaskan, pihaknya terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
“Agustus lalu, pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Bapak Presiden Joko Widodo telah resmi meluncurkan AMMDes tersebut,” jelasnya.
Mengenai program bantuan AMMDes di Sulteng, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan, AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Sigi dan Donggala.
Ini merupakan hasil rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulteng.
“Sedangkan, di Kota Palu dikelola oleh Kelompok Usaha Masyarakat yang direkomendasikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu,” ungkapnya.
Menurut Putu, sebelum diserahkan kepada kelompok masyarakat penerima bantuan, telah dilakukan pendampingsan selama 1-2 bulan.
“Kami juga laksanakan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat penerima bantuan mengenai teknis pengoperasian AMMDes penjernih air tersebut,” terangnya. Program bimbingan teknis telah dilakukan pada 17-18 Januari 2019.
“Unit AMMDes yang diserahkan diperoleh dari hasil donasi yang dikumpulkan para pegawai di lingkungan Kemenperin. Bantuan ini akan diberikan secara bertahap, semoga dapat bermanfaat dan membantu bagi masyarakat terdampak,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Menurut Menperin, kebutuhan air bersih sangat penting bagi masyarakat yang terkena dampak bencana karena untuk mendukung berbagai aktivitasnya.
“Ini menjadi salah satu program prioritas pascabencana. Apalagi, air sebagai kebutuhan vital,” tuturnya.
Airlangga menegaskan, pihaknya terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah.
“Agustus lalu, pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Bapak Presiden Joko Widodo telah resmi meluncurkan AMMDes tersebut,” jelasnya.
Mengenai program bantuan AMMDes di Sulteng, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan, AMMDes pengolah air jernih diserahkan langsung kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Kabupaten Sigi dan Donggala.
Ini merupakan hasil rekomendasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulteng.
“Sedangkan, di Kota Palu dikelola oleh Kelompok Usaha Masyarakat yang direkomendasikan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu,” ungkapnya.
Menurut Putu, sebelum diserahkan kepada kelompok masyarakat penerima bantuan, telah dilakukan pendampingsan selama 1-2 bulan.
“Kami juga laksanakan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat penerima bantuan mengenai teknis pengoperasian AMMDes penjernih air tersebut,” terangnya. Program bimbingan teknis telah dilakukan pada 17-18 Januari 2019.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: