Sepak Bola Nasional
Seusai Edy mundur, ini harapan Nova untuk PSSI dan sepak bola Indonesia
21 Januari 2019 16:00 WIB
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kiri) berjabat tangan saat menyerahkan bendera organisasi sepak bola Indonesia kepada Wakil Ketua Umum PSSI Djoko Driyono setelah menyatakan pengunduran diri dalam pembukaan Kongres PSSI 2019 di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). Djoko Driyono resmi menjabat Ketua Umum PSSI. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Asisten pelatih tim nasional U-22 Nova Arianto berharap kepengurusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pengelolaan sepak bola di Indonesia pada umumnya membaik setelah keputusan Edy Rahmayadi mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PSSI pada Minggu (20/1).
"Mungkin sama dengan harapan semua orang ya, agar PSSI bisa lebih baik dalam segi kompetisi, pembinaan pemain usia dini dan pengelolaan tim nasional," kata Nova ditemui seusai memimpin sesi hari pertama pekan ketiga pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
"Dan yang pasti sepak bola yang jujur," ujarnya menambahkan.
Sebab, kejujuran menurut Nova menjadi salah satu aspek penting untuk mencapai prestasi sepak bola.
"Prestasi pasti mengikuti kalau kompetisi bagus, pembinaan usia dini baik dan orang-orangnya jujur," kata Nova.
Baca juga: Edy Rahmayadi mundur
Baca juga: Edy Rahmayadi: Mundur keputusan terbaik untuk bangsa
Oleh karena itu, mantan bek tengah Persib Bandung dan timnas Indonesia itu mengutarakan jika PSSI memilih ketua umum dan jajaran pengurus baru, maka sosok yang ia idamkan adalah orang-orang yang punya pemikiran baik ke depan untuk sepak bola Indonesia.
"Ya pasti orang yang punya pemikiran baik ke depannya baik dari segi kompetisi dan sebagainya. Dan saya pikir semuanya harus orang-orang jujur yang mau kerja untuk sepak bola Indonesia," kata Nova.
Kendati demikian harapan Nova untuk memperoleh ketua umum baru mungkin akan tertahan sementara, karena PSSI sejauh ini melungsurkan jabatan ketua umum kepada Joko Driyono selaku wakil ketua umum dengan usia tertua, sebagaimana diamanatkan oleh statuta badan sepak bola internasional, FIFA.
Terlebih hasil kongres tahunan PSSI di Bali juga memutuskan bahwa belum ada permintaan untuk menggelar kongres luar biasa demi memilih ketum baru.
Baca juga: PSSI belum tutup kemungkinan kongres luar biasa
Baca juga: PSM sampaikan tiga rekomendasi di Kongres PSSI
"Mungkin sama dengan harapan semua orang ya, agar PSSI bisa lebih baik dalam segi kompetisi, pembinaan pemain usia dini dan pengelolaan tim nasional," kata Nova ditemui seusai memimpin sesi hari pertama pekan ketiga pemusatan latihan (TC) Timnas U-22 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin.
"Dan yang pasti sepak bola yang jujur," ujarnya menambahkan.
Sebab, kejujuran menurut Nova menjadi salah satu aspek penting untuk mencapai prestasi sepak bola.
"Prestasi pasti mengikuti kalau kompetisi bagus, pembinaan usia dini baik dan orang-orangnya jujur," kata Nova.
Baca juga: Edy Rahmayadi mundur
Baca juga: Edy Rahmayadi: Mundur keputusan terbaik untuk bangsa
Oleh karena itu, mantan bek tengah Persib Bandung dan timnas Indonesia itu mengutarakan jika PSSI memilih ketua umum dan jajaran pengurus baru, maka sosok yang ia idamkan adalah orang-orang yang punya pemikiran baik ke depan untuk sepak bola Indonesia.
"Ya pasti orang yang punya pemikiran baik ke depannya baik dari segi kompetisi dan sebagainya. Dan saya pikir semuanya harus orang-orang jujur yang mau kerja untuk sepak bola Indonesia," kata Nova.
Kendati demikian harapan Nova untuk memperoleh ketua umum baru mungkin akan tertahan sementara, karena PSSI sejauh ini melungsurkan jabatan ketua umum kepada Joko Driyono selaku wakil ketua umum dengan usia tertua, sebagaimana diamanatkan oleh statuta badan sepak bola internasional, FIFA.
Terlebih hasil kongres tahunan PSSI di Bali juga memutuskan bahwa belum ada permintaan untuk menggelar kongres luar biasa demi memilih ketum baru.
Baca juga: PSSI belum tutup kemungkinan kongres luar biasa
Baca juga: PSM sampaikan tiga rekomendasi di Kongres PSSI
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: