Tanggul pengaman ombak dibangun secara gotong royong warga Gorontalo Utara
21 Januari 2019 15:27 WIB
Sejumlah nelayan berbincang mengisi waktu senggang karena tidak melaut di Kelurahan Pohe, Kota Gorontalo Rabu (9/1). Musim angin timur yang menyebabkan hembusan angin kencang serta ketinggian ombak yang mencapai 3 meter, menyebabkan 350 perahu nelayan tak melaut. Diperkirakan hal ini akan terjadi hingga beberapa minggu kedepan. (ANTARA/Adiwinata Solihin)
Gorontalo, (ANTARA News) - Warga Desa Deme II. Kecamatan Sumalata Timur, di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, bergotong royong membangun tanggul pengaman ombak.
"Hantaman ombak bisa mencapai rumah warga yang rata-rata berada di pesisir pantai bagian barat kabupaten ini," ujar tokoh masyarakat setempat, Syamsudin Ngou, di Gorontalo, Senin.
Ia mengaku, secara swadaya warga bergotong royong menyiapkan bahan-bahan seperti kayu, karung berisi pasir dan material lainnya, yang dianggap bisa memecah ombak agar tidak sampai ke rumah mereka.
Selama musim gelombang tinggi, kata Syamsudin, hantaman ombak cukup meresahkan warga.
Apalagi beberapa rumah mengalami kerusakan di bagian dapur, bahkan beberapa pohon kelapa tumbang dihantam ombak.
"Warga berharap, pemerintah daerah membangun tanggul pengaman ombak di sepanjang desa-desa pesisir yang ada di wilayah itu, agar pemukiman warga tidak rusak dan aktivitas perekonomian di wilayah itu tidak terganggu," ujarnya.
Sejauh ini, kata ia, kondisi di wilayah itu masih aman meski terjangan ombak tinggi masih melanda.
Sementara itu, Ketua LPM Deme II, Sahran Baluwena mengatakan, pihaknya menggerakkan pemuda desa untuk ikut bergotong royong termasuk mengingatkan warga agar waspada terhadap gelombang tinggi.
Ia menambahkan, yang paling banyak yang diingatkan adalah nelayan tradisional, agar tidak melaut saat gelombang tinggi melanda, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Puluhan Rumah di Gorontalo Rusak di Terjang Ombak
"Hantaman ombak bisa mencapai rumah warga yang rata-rata berada di pesisir pantai bagian barat kabupaten ini," ujar tokoh masyarakat setempat, Syamsudin Ngou, di Gorontalo, Senin.
Ia mengaku, secara swadaya warga bergotong royong menyiapkan bahan-bahan seperti kayu, karung berisi pasir dan material lainnya, yang dianggap bisa memecah ombak agar tidak sampai ke rumah mereka.
Selama musim gelombang tinggi, kata Syamsudin, hantaman ombak cukup meresahkan warga.
Apalagi beberapa rumah mengalami kerusakan di bagian dapur, bahkan beberapa pohon kelapa tumbang dihantam ombak.
"Warga berharap, pemerintah daerah membangun tanggul pengaman ombak di sepanjang desa-desa pesisir yang ada di wilayah itu, agar pemukiman warga tidak rusak dan aktivitas perekonomian di wilayah itu tidak terganggu," ujarnya.
Sejauh ini, kata ia, kondisi di wilayah itu masih aman meski terjangan ombak tinggi masih melanda.
Sementara itu, Ketua LPM Deme II, Sahran Baluwena mengatakan, pihaknya menggerakkan pemuda desa untuk ikut bergotong royong termasuk mengingatkan warga agar waspada terhadap gelombang tinggi.
Ia menambahkan, yang paling banyak yang diingatkan adalah nelayan tradisional, agar tidak melaut saat gelombang tinggi melanda, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Puluhan Rumah di Gorontalo Rusak di Terjang Ombak
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: