Ustaz Yusuf Mansur memotivasi pegawai negeri Banyuwangi
21 Januari 2019 14:11 WIB
Arsip Foto. Ustaz Yusuf Mansur (tengah) bersama mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kiri), dan Pakar Ekonomi Faisal Basri (kanan) saat menjadi narasumber dalam seminar Pilpres 2019 Ceria di Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/9/2018). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Banyuwangi, Jawa Timur (ANTARA News) - Dai kondang Ustaz Yusuf Mansur berpesan kepada aparatur sipil negara di lingkungan Sekretariat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi agar menjadikan pekerjaan sebagai jalan untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT.
"Bekerja yang kita lakukan, memberikan pelayanan kepada masyarakat, jangan dianggap sebagai beban. Tapi, jadikan kerja kita ini sebagai bagian dari pengabdian kita kepada Allah SWT," ujar dai kelahiran 19 Desember 1976 tersebut saat memberikan motivasi dan siraman rohani kepada aparatur sipil negara (ASN) di Banyuwangi, Senin.
Dengan menjadikan pekerjaan sebagai bagian dari pengabdian dan ibadah, ia melanjutkan, maka pekerjaan itu akan memiliki nilai lebih di hadapan Allah.
"Jika kita bisa menjadikan pekerjaan sebagai khidmat, maka kita bisa mengonversi kepada Allah. Tinggal doa, Ya Allah saya telah membantu menyelesaikan masalah orang lain, maka selesaikanlah masalah saya, Ya Allah," kata dai yang juga dikenal sebagai pengusaha itu.
Ustaz Yusuf lalu mencontohkan bagaimana kekuatan khidmat bisa mewujudkan sesuatu yang sepertinya tak mungkin bagi seorang santri bernama Ari.
Ia menuturkan bahwa Ari tidak secerdas teman-temannya, namun dia ringan tangan, selalu membantu berbagai urusan pesantren maupun kawan-kawannya.
Setelah lulus banyak santri yang melanjutkan ke berbagai universitas bergengsi di dalam dan luar negeri, sementara menurut Yusuf Mansur, Ari tak memiliki rencana apapun. Santri itu hanya mengantarkan teman-temannya yang akan tes kuliah di Tunisia.
"Kuasa Allah, si Ari yang hanya menunggu di depan pintu tersebut, bertemu dengan Syekh Akbar yang bertanggung jawab atas penerimaan beasiswa. Tanpa ada apa-apa, si syekh langsung memberikan tiket khusus untuk menerima Ari dalam program beasiswa ke Tunisia tersebut," cerita Ustaz Yusuf.
Para pegawai negeri, menurut Ustaz Yusuf, bisa mengambil pelajaran dari pengalaman santri tersebut.
"Berikan pelayanan yang terbaik, maka Allah akan melayani Anda sekalian dengan lebih baik. Inilah rahasia yang saya lakukan juga," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan prestasi Banyuwangi selama ini tidak terlepas dari doa dan upaya untuk melayani masyarakat Banyuwangi.
"Banyak hal yang rasanya begitu sulit untuk bisa dicapai oleh Banyuwangi, tapi berkat doa, santunan anak yatim, dan niat kita berkhidmat kepada masyarakat Banyuwangi, selalu saja diberi kemudahan dan jalan," ujarnya.
Anas berharap para pegawainya bisa menjalankan kebaikan-kebaikan sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur.
"Mari mulai sekarang kita bisa mengaplikasikannya dalam kerja kita. Berikan pelayanan yang terbaik dan berdoalah, pasti Allah akan memudahkan urusan kita," kata Anas.
Baca juga: Polda Jatim hentikan penyidikan perkara Yusuf Mansur
"Bekerja yang kita lakukan, memberikan pelayanan kepada masyarakat, jangan dianggap sebagai beban. Tapi, jadikan kerja kita ini sebagai bagian dari pengabdian kita kepada Allah SWT," ujar dai kelahiran 19 Desember 1976 tersebut saat memberikan motivasi dan siraman rohani kepada aparatur sipil negara (ASN) di Banyuwangi, Senin.
Dengan menjadikan pekerjaan sebagai bagian dari pengabdian dan ibadah, ia melanjutkan, maka pekerjaan itu akan memiliki nilai lebih di hadapan Allah.
"Jika kita bisa menjadikan pekerjaan sebagai khidmat, maka kita bisa mengonversi kepada Allah. Tinggal doa, Ya Allah saya telah membantu menyelesaikan masalah orang lain, maka selesaikanlah masalah saya, Ya Allah," kata dai yang juga dikenal sebagai pengusaha itu.
Ustaz Yusuf lalu mencontohkan bagaimana kekuatan khidmat bisa mewujudkan sesuatu yang sepertinya tak mungkin bagi seorang santri bernama Ari.
Ia menuturkan bahwa Ari tidak secerdas teman-temannya, namun dia ringan tangan, selalu membantu berbagai urusan pesantren maupun kawan-kawannya.
Setelah lulus banyak santri yang melanjutkan ke berbagai universitas bergengsi di dalam dan luar negeri, sementara menurut Yusuf Mansur, Ari tak memiliki rencana apapun. Santri itu hanya mengantarkan teman-temannya yang akan tes kuliah di Tunisia.
"Kuasa Allah, si Ari yang hanya menunggu di depan pintu tersebut, bertemu dengan Syekh Akbar yang bertanggung jawab atas penerimaan beasiswa. Tanpa ada apa-apa, si syekh langsung memberikan tiket khusus untuk menerima Ari dalam program beasiswa ke Tunisia tersebut," cerita Ustaz Yusuf.
Para pegawai negeri, menurut Ustaz Yusuf, bisa mengambil pelajaran dari pengalaman santri tersebut.
"Berikan pelayanan yang terbaik, maka Allah akan melayani Anda sekalian dengan lebih baik. Inilah rahasia yang saya lakukan juga," katanya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan prestasi Banyuwangi selama ini tidak terlepas dari doa dan upaya untuk melayani masyarakat Banyuwangi.
"Banyak hal yang rasanya begitu sulit untuk bisa dicapai oleh Banyuwangi, tapi berkat doa, santunan anak yatim, dan niat kita berkhidmat kepada masyarakat Banyuwangi, selalu saja diberi kemudahan dan jalan," ujarnya.
Anas berharap para pegawainya bisa menjalankan kebaikan-kebaikan sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur.
"Mari mulai sekarang kita bisa mengaplikasikannya dalam kerja kita. Berikan pelayanan yang terbaik dan berdoalah, pasti Allah akan memudahkan urusan kita," kata Anas.
Baca juga: Polda Jatim hentikan penyidikan perkara Yusuf Mansur
Pewarta: Masuki M Astro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: