Diaspora Indonesia buka warung Padang "Rendang and Co" di AS
21 Januari 2019 12:40 WIB
Diaspora Indonesia banyak yang tertantang untuk menjajal bisnis kuliner dan masakan Indonesia di luar negeri sekaligus mengasah jiwa kewirausahaan mereka (Humas Kemenkop)
Jakarta (ANTARA News) - Diaspora Indonesia di Houston Dr. Asnur Bahar yang asli kelahiran Padang, Sumatera Barat di sela kesibukannya bekerja di perusahaan minyak ternama AS mengasah jiwa wirausahanya dengan membuka warung padang "Rendang and Co" di Tulsa, Oklahoma.
Asnur Bahar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan ia tertantang untuk mengasah jiwa kewirausahaan di bidang kuliner dengan membuka warung Padang.
"Awalnya saya hanya berjualan online bumbu masakan padang saja, sekarang ingin menjajal buka warung Padang," kata pria yang lulus dari Petroleum Engineering dari University of Tulsa (UOT) di Oklahoma State itu.
Asnur yang lama berkerja di perusahaan minyak Schlumberger itu sekarang bahkan sudah menjadi konsultan dan pengajar perminyakan dan berkelana ke seluruh dunia termasuk biasa mampir bolak-balik ke Jakarta dalam setahun.
Isterinya yang asal Semarang memberi ide agar saat mampir ke Jakarta untuk membawa bumbu masakan Padang dari Indonesia untuk dipasarkan ke Amerika.
Saat Asnur bertemu dengan temannya asal Palembang yang menyuplai bahan seperti itu ke Restoran Pagi Sore yang sudah sangat populer di Jakarta, ia pun memesan kecil-kecilan pada awalnya.
Tak disangka kini pesanan membludak dan rata-rata mencapai 130 kg bumbu masakan padang dengan berbagai rasa dipesan setiap kali bolak-balik dari Amerika ke Jakarta.
Asnur dan istri menjual bumbu tersebut secara online di Amerika dan beberapa di antaranya dipromosikan di berbagai acara, terutama dalam event-event KJRI Houston.
Acara seperti itu rutin diselenggarakan oleh Konjen Dr. Nana Yuliana untuk mempromosikan Produk Indonesia sekaligus memacu semangat kewirausahaan pada diaspora Indonesia di 12 States, wilayah kerja Konjen.
Asnur yang berdarah Padang pun berencana mulai 1 Februari 2019 ini, bersama sang isteri membuka sebuah restoran Indonesia dengan nama “Rendang and Co” di Tulsa, Oklahoma.
"Kami bukan hanya menjual rendang yang sudah terkenal di seluruh dunia. Tapi juga makanan Indonesia lain," katanya.
Asnur Bahar membagikan kisah sukses merintis wirausaha di negeri orang dilakukan acara kumpul-kumpul Diaspora Indonesia yang berminat mengembangkan bisnis sebagau UKM untuk menjual Produk-Produk Indonesia di KJRI Houston pada 18 Januari 2019.
Konjen Nana Yuliana pada kesempatan yang sama juga mengundang tiga pengusaha yang punya sepuluh bisnis, pejabat Port of Hosuton dan FDA (Food & Drug Adninistration) salah satunya untuk mempresentasikan tentang bagaimana “berbisnis di Houston”.
Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya yang juga hadir dalam acara itu menyambut baik semangat kewirausahaan diaspora Indonesia sekaligus memberikan tips agar sukses berwirausaha. Hermawan yang juga pakar marketing itu berpesan kepada diaspora Indonesia agar pantang menyerah dan tetap mempromosikan Indonesia dengan brand-brand yang menarik.
Selain Asnur Bahar, diaspora Indonesia yang juga berbisnis di usaha kuliner yakni Fifi Manan bersama suaminya Robert Manan yang juga akan membuka Restoran WIND singkatan Wonderful Indonesia di Atlanta, Giorgia.
Berkonsep “Fine Dining”, WIND akan melibatkan Chef Yono yang namanya sangat populer dan juga mempunyai usaha kuliner di Albany, New York.
Bahkan rencananya Dubes Indonesia untuk AS Budi Bowo Leksono dari Washington DC dan Konjen Nana Yuliana akan meresmikan rumah makan tersebut.
“Jadi marilah kita jadikan 1 Februari sebagai Hari Kebangkitan Kuliner Indonesia di Amerika,” kata Nana.
Sementara Hermawan Kartajaya mengatakan dirinya melihat semangat berbisnis dengan semangat nasionalisme yang tinggi baik yang masih WNI maupun yang sudah menjadi warga negara AS.
"Apalagi banyak ibu-ibu yang bersuami profesional di berbagai perusahaan minyak multinasional di Houston, ingin mengisi waktu dengan menjadi UKM untuk memasarkan produk-produk Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM dan ICSB (International Council for Small Business) Indonesia siap menjadi platform produk-produk Indonesia yang dibutuhkan," kata Hermawan yang juga Pendiri ICSB-Indonesia bersama Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga.
Ia berharap Dr. Asnur Bahar dan diaspora Indonesia yang lain bisa menjadi pemicu semangat para UKM Indonesia sekaligus membuka peluang bagi produk-produk Indonesia lain untuk masuk ke Amerika.
Asnur Bahar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan ia tertantang untuk mengasah jiwa kewirausahaan di bidang kuliner dengan membuka warung Padang.
"Awalnya saya hanya berjualan online bumbu masakan padang saja, sekarang ingin menjajal buka warung Padang," kata pria yang lulus dari Petroleum Engineering dari University of Tulsa (UOT) di Oklahoma State itu.
Asnur yang lama berkerja di perusahaan minyak Schlumberger itu sekarang bahkan sudah menjadi konsultan dan pengajar perminyakan dan berkelana ke seluruh dunia termasuk biasa mampir bolak-balik ke Jakarta dalam setahun.
Isterinya yang asal Semarang memberi ide agar saat mampir ke Jakarta untuk membawa bumbu masakan Padang dari Indonesia untuk dipasarkan ke Amerika.
Saat Asnur bertemu dengan temannya asal Palembang yang menyuplai bahan seperti itu ke Restoran Pagi Sore yang sudah sangat populer di Jakarta, ia pun memesan kecil-kecilan pada awalnya.
Tak disangka kini pesanan membludak dan rata-rata mencapai 130 kg bumbu masakan padang dengan berbagai rasa dipesan setiap kali bolak-balik dari Amerika ke Jakarta.
Asnur dan istri menjual bumbu tersebut secara online di Amerika dan beberapa di antaranya dipromosikan di berbagai acara, terutama dalam event-event KJRI Houston.
Acara seperti itu rutin diselenggarakan oleh Konjen Dr. Nana Yuliana untuk mempromosikan Produk Indonesia sekaligus memacu semangat kewirausahaan pada diaspora Indonesia di 12 States, wilayah kerja Konjen.
Asnur yang berdarah Padang pun berencana mulai 1 Februari 2019 ini, bersama sang isteri membuka sebuah restoran Indonesia dengan nama “Rendang and Co” di Tulsa, Oklahoma.
"Kami bukan hanya menjual rendang yang sudah terkenal di seluruh dunia. Tapi juga makanan Indonesia lain," katanya.
Asnur Bahar membagikan kisah sukses merintis wirausaha di negeri orang dilakukan acara kumpul-kumpul Diaspora Indonesia yang berminat mengembangkan bisnis sebagau UKM untuk menjual Produk-Produk Indonesia di KJRI Houston pada 18 Januari 2019.
Konjen Nana Yuliana pada kesempatan yang sama juga mengundang tiga pengusaha yang punya sepuluh bisnis, pejabat Port of Hosuton dan FDA (Food & Drug Adninistration) salah satunya untuk mempresentasikan tentang bagaimana “berbisnis di Houston”.
Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM Hermawan Kartajaya yang juga hadir dalam acara itu menyambut baik semangat kewirausahaan diaspora Indonesia sekaligus memberikan tips agar sukses berwirausaha. Hermawan yang juga pakar marketing itu berpesan kepada diaspora Indonesia agar pantang menyerah dan tetap mempromosikan Indonesia dengan brand-brand yang menarik.
Selain Asnur Bahar, diaspora Indonesia yang juga berbisnis di usaha kuliner yakni Fifi Manan bersama suaminya Robert Manan yang juga akan membuka Restoran WIND singkatan Wonderful Indonesia di Atlanta, Giorgia.
Berkonsep “Fine Dining”, WIND akan melibatkan Chef Yono yang namanya sangat populer dan juga mempunyai usaha kuliner di Albany, New York.
Bahkan rencananya Dubes Indonesia untuk AS Budi Bowo Leksono dari Washington DC dan Konjen Nana Yuliana akan meresmikan rumah makan tersebut.
“Jadi marilah kita jadikan 1 Februari sebagai Hari Kebangkitan Kuliner Indonesia di Amerika,” kata Nana.
Sementara Hermawan Kartajaya mengatakan dirinya melihat semangat berbisnis dengan semangat nasionalisme yang tinggi baik yang masih WNI maupun yang sudah menjadi warga negara AS.
"Apalagi banyak ibu-ibu yang bersuami profesional di berbagai perusahaan minyak multinasional di Houston, ingin mengisi waktu dengan menjadi UKM untuk memasarkan produk-produk Indonesia. Kementerian Koperasi dan UKM dan ICSB (International Council for Small Business) Indonesia siap menjadi platform produk-produk Indonesia yang dibutuhkan," kata Hermawan yang juga Pendiri ICSB-Indonesia bersama Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga.
Ia berharap Dr. Asnur Bahar dan diaspora Indonesia yang lain bisa menjadi pemicu semangat para UKM Indonesia sekaligus membuka peluang bagi produk-produk Indonesia lain untuk masuk ke Amerika.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: