Jakarta (ANTARA News) - Ketua Presidium Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Sahar L. Hasan, mengatakan kehadiran mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung, dalam acara buka puasa bersama KAHMI di Istana Wapres Jakarta, Jumat, merupakan kejutan yang ditunggu-tunggu. "Pak Jusuf Kalla tidak tahu kalau Akbar Tandjung mau datang. Jadi, kalau Akbar Tandjung mau datang itu kejutan yang ditunggu. Dan, ternyata datang," kata Ketua Presidium KAHMI, Sahar L. Hasan, di sela-sela acara puasa bersama di Istana Wapres Jakarta, Jumat. Menurut Sahal, kehadiran Akbar Tandjung merupakan undangan dari KAHMI. Acara buka puasa bersama itu memang diselenggarakan oleh KAHMI, namun Wapres M. Jusuf Kalla selaku tuan rumah. "Yang mengundang Akbar Tandjung itu KAHMI, 'sahibul hajad'-nya, yang punya acara KAHMI. Tetapi, 'sahibul bait', selaku tuan rumahnya Wakil Presiden," kata Sahar menjelaskan. Kehadiran Akbar Tandjung dalam acara tersebut menjadi sorotan tersendiri. Apalagi, tuan rumah Wapres Jusuf Kalla menyambutnya dengan pelukan mesra sambil berciuam pipi. Pelukan mesra kedua tokoh tersebut seolah meneguhkan terjadinya "perdamaian" di antara keduanya. Sebelumnya, kedua tokoh terjadi perseteruan pendapat melalui media massa. "Meskipun keduanya (Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung) ada pandangan-pandangan yang berbeda dalam politik dan kepemimpinan, tetapi di HMI/KAHMI itu biasa saja, mereka tetap bersahabat," kata Sahar. Menurut Sahar, hal itu juga pernah terjadi pada para pemimpin nasional sebelumnya. Seperti, antara Soekarno-Hatta dan sebagainya. Meski berbeda pandangan politiknya, namun tetap bersahabat dan tidak bermusuhan secara pribadi. "Bahkan, tadi saat Akbar Tandjung pamit duluan, Pak Jusuf Kalla malah bilang, 'Akbar nanti ketemu lagi ya...'," kata Sahar, menirukan ucapan Wapres. Pertemuan kedua tokoh yang mesra tersebut dalam pandangan Sahar memperlihatkan bahwa antara kedua tokoh sudah sangat matang dalam berpolitik. Oleh karena itu, Sahar yang juga Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB), mengharapkan hal yang sama juga bisa terjadi di antara tokoh elit politik nasional. "Kita harapkan hal itu terjadi tidak saja terjadi antara Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung, tetapi juga tokoh-tokoh lain, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati, dan lain-lainnya," kata Sahar. Acara buka bersama KAHMI tersebut selain dihadiri Akbar Tandjung juga dihadiri Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy`ary, Kabulog Mustafa Abu Bakar dan ratusan Anggota KAHMI lainnya. (*)