138 relawan ikut gotong royong rekam data KTP elektronik
20 Januari 2019 11:31 WIB
Petugas melakukan perekaman data KTP elektronik bagi warga binaan di Lapas Kelas IIB Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/1/2019). Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyelenggarakan perekaman data dan pencetakan KTP elektronik secara serentak di Lapas dan Rutan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam rangka mensukseskan Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Arif Zudan Fakrulloh pada Minggu melepas 138 relawan yang akan membantu perekaman data Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik di provinsi yang cakupan perekaman data kependudukannya masih kurang dari 85 persen.
"Hari ini kami melepas 138 relawan dalam program gotong-royong 'jemput bola' perekaman KTP elektronik untuk lima provinsi yang cakupan perekaman KTP elektroniknya masih dibawah 85 persen," katanya dalam acara Apel Pelepasan Tim Gabungan Pusat dan Daerah Dalam Rangka Jemput Bola Perekaman KTP-elektronik di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Zudan mengatakan para relawan akan dibagi menjadi empat tim dan disebar ke provinsi Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua untuk membantu perekaman data kependudukan.
Ia menjelaskan, para relawan bertugas mendata warga negara yang memenuhi syarat memiliki KTP elektronik, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Setelah pendataan selesai, menurut dia, petugas akan melakukan proses pencetakan KTP-e yang membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam.
"Jadi setelah dicetak akan langsung dibagikan," ujar Zudan.
Dia mengatakan tim relawan akan dibekali dengan peralatan perekaman data serta genset untuk mengantisipasi kemungkinan listrik mati saat perekaman dan pencetakan KTP elektronik berlangsung.
"Relawan akan membawa 42 set alat. Selebihnya akan disediakan dari daerah," katanya.
Sekretaris Jenderal Kementreian Dalam Negeri Hadi Prabowo, yang hadir mewakili Mentrei Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengapresiasi inovasi direktorat jenderal menerapkan strategi "jemput bola" dalam perekaman data kependudukan.
"Kami mengapresiasi kepada Dirjen Dukcapil melalui inovasi gotong-royong jemput bola di lima provinsi dalam rangka upaya percepatan perekaman KTP elektronik," ujar Hadi.
Hadi juga menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri bahwa inovasi tidak boleh terhenti pada jemput bola semata, sebab pendaftaran KTP elektronik tidak akan terhenti hingga pelaksanaan pemilu.
"Kedepan harus ada inovasi baru. Kembangkan terus kerja sama dengan kementerian dan lembaga agar tercipta sinergitas," kata dia.
Baca juga:
Kemendagri: 27 Desember jemput bola perekaman KTP-el serentak
Publik sambut positif jemput bola perekaman KTP elektronik
"Hari ini kami melepas 138 relawan dalam program gotong-royong 'jemput bola' perekaman KTP elektronik untuk lima provinsi yang cakupan perekaman KTP elektroniknya masih dibawah 85 persen," katanya dalam acara Apel Pelepasan Tim Gabungan Pusat dan Daerah Dalam Rangka Jemput Bola Perekaman KTP-elektronik di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta.
Zudan mengatakan para relawan akan dibagi menjadi empat tim dan disebar ke provinsi Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua untuk membantu perekaman data kependudukan.
Ia menjelaskan, para relawan bertugas mendata warga negara yang memenuhi syarat memiliki KTP elektronik, yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah.
Setelah pendataan selesai, menurut dia, petugas akan melakukan proses pencetakan KTP-e yang membutuhkan waktu 30 menit hingga satu jam.
"Jadi setelah dicetak akan langsung dibagikan," ujar Zudan.
Dia mengatakan tim relawan akan dibekali dengan peralatan perekaman data serta genset untuk mengantisipasi kemungkinan listrik mati saat perekaman dan pencetakan KTP elektronik berlangsung.
"Relawan akan membawa 42 set alat. Selebihnya akan disediakan dari daerah," katanya.
Sekretaris Jenderal Kementreian Dalam Negeri Hadi Prabowo, yang hadir mewakili Mentrei Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, mengapresiasi inovasi direktorat jenderal menerapkan strategi "jemput bola" dalam perekaman data kependudukan.
"Kami mengapresiasi kepada Dirjen Dukcapil melalui inovasi gotong-royong jemput bola di lima provinsi dalam rangka upaya percepatan perekaman KTP elektronik," ujar Hadi.
Hadi juga menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri bahwa inovasi tidak boleh terhenti pada jemput bola semata, sebab pendaftaran KTP elektronik tidak akan terhenti hingga pelaksanaan pemilu.
"Kedepan harus ada inovasi baru. Kembangkan terus kerja sama dengan kementerian dan lembaga agar tercipta sinergitas," kata dia.
Baca juga:
Kemendagri: 27 Desember jemput bola perekaman KTP-el serentak
Publik sambut positif jemput bola perekaman KTP elektronik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: