Garut (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beramai-ramai dengan para pejabatnya melakukan cukur massal sambil menikmati pemandangan Situ Bagendit dan alunan musik khas Sunda di Garut.
Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di acara Cukur Massal yang digelar di Situ Bagendit, Garut, Sabtu, sekitar pukul 09.00 WIB.
Ada puluhan pencukur rambut yang berkumpul di sana, sebagian besar sudah beraksi memotong rambut para pelanggannya.
Presiden Jokowi dan Iriana Joko Widodo kemudian berbincang dengan seorang pemotong rambut dan sedikit berkonsultasi mengenai jenis potongan yang sesuai untuk dirinya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi mengambil posisi dengan duduk di kursi yang menghadap ke arah Situ Bagendit. Sayangnya, dirinya tak bisa leluasa untuk menatap keindahan situ lantaran terhalang oleh kerumunan wartawan yang berebut mengabadikan momen langka tersebut.
"Enggak bisa lihat (Situ Bagendit) saya, terhalang kalian," katanya sambil tertawa.
Ia pun mengajak Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kasetpres Heru Budi Hartono dan bergabung belakangan Koordinator Staf Kepresidenan Teten Masduki yang hanya menikmati layanan pijat karena tak memiliki rambut.
"Nanti kalau yang lain belum selesai, saya sudah selesai, saya tinggal dulu," kata Presiden Jokowi sambil bercanda.
Setelah selesai bercukur, gantian Presiden yang melihat para pejabatnya yang masih dicukur. "Lihat Pak Bas jadi lebih rapi ya, kalau yang itu potongnya kependekan," katanya sambil menunjuk ke arah Teten.
Presiden kemudian berkeliling Situ Bagendit untuk melihat-lihat dan menyapa warga setempat.
Baca juga: Presiden tinjau rusun untuk santri di Garut
Baca juga: Presiden sebut reaktivasi jalur kereta Garut terkait pengembangan wisata
Baca juga: Presiden "hadiahkan" Tol Cigatas kepada masyarakat Garut-Tasik
Presiden Jokowi cukur massal bareng pejabatnya di Situ Bagendit
19 Januari 2019 10:10 WIB
Presiden Joko Widodo saat cukur menghadap Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, Sabtu (19/1/2019). (ANTARA News/Hanni Sofia)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019
Tags: