Angka pengangguran dikatakan turun jadi 5,3 persen
19 Januari 2019 00:18 WIB
Ilustrasi - Warga menunjukan telur asin asap batik di Industri rumahan Desa Dawuan Barat, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/01/2019). Industri rumahan tersebut merupakaan binaan dari program CSR PT Pertamina Terminal BBM (TBBM) Cikampek yang berkomitmen tinggi dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan pendanaan dan pendampingan berkelanjutan untuk mengurangi angka penganggguran. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Depok (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan pada awal 2019 angka pengangguran di Indonesia tercatat mengalami penurunan menjadi 5,3 persen.
"Angka penganguran di awal tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,61 persen," kata dia di Depok, Jumat.
Meskipun mengalami penurunan, kata dia, Kementerian Ketenagakerjaan akan terus berupaya untuk menekan angka pengangguran itu.
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hanif mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun program yang akan dimasukkan ke dalam RPJMN, di mana ada beberapa poin penting yang menjadi sasaran, yaitu memastikan angka kemiskinan turun, kondisi politik stabil, pembangunan infrastruktur semakin ditingkatkan, dan mengurangi angka pengangguran.
"Sudah masuk di RPJMN, kita usahakan pengurangannya sampai angka lima persen," kata dia.
Ia menambahkan zona wilayah yang masih terpantau tinggi tingkat pengangguran, yakni Kota Depok karena persentasenya masih sekitar 6,6 persen.
Oleh karena itu, kata dia, harus ada langkah konkrit untuk mengurangi angka penganguran bagi masyarakat Kota Depok, Jawa Barat.*
Baca juga: Labor Institute: 100 ribu warga kehilangan pekerjaan akibat digitalisasi
Baca juga: Sandiaga: kewirausahaan solusi jitu mengatasi pengangguran milenial
"Angka penganguran di awal tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,61 persen," kata dia di Depok, Jumat.
Meskipun mengalami penurunan, kata dia, Kementerian Ketenagakerjaan akan terus berupaya untuk menekan angka pengangguran itu.
Hal tersebut, kata dia, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hanif mengatakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menyusun program yang akan dimasukkan ke dalam RPJMN, di mana ada beberapa poin penting yang menjadi sasaran, yaitu memastikan angka kemiskinan turun, kondisi politik stabil, pembangunan infrastruktur semakin ditingkatkan, dan mengurangi angka pengangguran.
"Sudah masuk di RPJMN, kita usahakan pengurangannya sampai angka lima persen," kata dia.
Ia menambahkan zona wilayah yang masih terpantau tinggi tingkat pengangguran, yakni Kota Depok karena persentasenya masih sekitar 6,6 persen.
Oleh karena itu, kata dia, harus ada langkah konkrit untuk mengurangi angka penganguran bagi masyarakat Kota Depok, Jawa Barat.*
Baca juga: Labor Institute: 100 ribu warga kehilangan pekerjaan akibat digitalisasi
Baca juga: Sandiaga: kewirausahaan solusi jitu mengatasi pengangguran milenial
Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto dan Muhammad Irwan Supriyadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: