KPU Banyumas serukan masyarakat tangkal hoaks
18 Januari 2019 22:51 WIB
Aktivis yang tergabung dalam Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) membentangkan poster yang berisi penolakan penyebaran berita bohong (hoax) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (22/1/2017). Aksi tersebut digelar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar berhati-hati dan menyaring informasi yang tidak benar atau hoax. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Purwokerto (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengajak seluruh masyarakat di wilayah setempat untuk ikut berperan serta menangkal penyebaran berita bohong atau hoaks terutama menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden 2019.
"Mari bersama-sama menangkal penyebaran hoaks demi menciptakan pesta demokrasi pemilu dan pilpres yang aman dan kondusif," kata anggota KPU Banyumas Hanan Wiyoko di Banyumas, Jumat.
Ia menjelaskan, untuk menangkal penyebaran berita bohong, masyarakat harus memperkuat literasi media dan jangan mudah percaya hanya pada satu sumber berita.
"Selain itu, tidak langsung membagikan apabila memperoleh informasi yang belum jelas dan belum teruji kebenarannya," katanya. ? Hanan juga mengajak masyarakat setempat untuk memperbanyak membaca dan berdiskusi guna memperkuat literasi media.
"Selain itu, menjelang pelaksanaan pesta demokrasi ini mari kita bersama-sama membuat konten yang positif di internet atau jagad media sosial," katanya. ?
Ia menambahkan, penyebaran berita bohong dikhawatirkan akan marak menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Hoaks di tahun politik berbahaya karena dapat mempengaruhi opini publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu dan pelaksanaan pemilu itu sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kurangnya literasi media akan membuat penyebaran hoaks makin marak.
"Hoaks mudah disebar karena masyarakat kita kurang memiliki kebiasaan untuk mencatat, membaca, berdiskusi sehingga mudah menelan mentah-mentah informasi. Hoaks di tahun politik dikhawatirkan diproduksi dan disebarkan untuk tujuan politis atau membentuk opini publik," katanya.
Untuk itu, KPU Kabupaten Banyumas mengingatkan masyarakat di wilayah setempat untuk selalu mengidentifikasi berita bohong, dan tidak ikut membagikan berita yang belum jelas kebenarannya.
Baca juga: Penyelenggaraan Pemilu Bisa Jadi Sasaran Hoaks Berikutnya
Baca juga: Hoaks, Surat Suara Pemilu Telah Dicetak Sebelum Januari 2019
Baca juga: Menjelang pemilu, wartawan Garut deklarasi anti hoaks
"Mari bersama-sama menangkal penyebaran hoaks demi menciptakan pesta demokrasi pemilu dan pilpres yang aman dan kondusif," kata anggota KPU Banyumas Hanan Wiyoko di Banyumas, Jumat.
Ia menjelaskan, untuk menangkal penyebaran berita bohong, masyarakat harus memperkuat literasi media dan jangan mudah percaya hanya pada satu sumber berita.
"Selain itu, tidak langsung membagikan apabila memperoleh informasi yang belum jelas dan belum teruji kebenarannya," katanya. ? Hanan juga mengajak masyarakat setempat untuk memperbanyak membaca dan berdiskusi guna memperkuat literasi media.
"Selain itu, menjelang pelaksanaan pesta demokrasi ini mari kita bersama-sama membuat konten yang positif di internet atau jagad media sosial," katanya. ?
Ia menambahkan, penyebaran berita bohong dikhawatirkan akan marak menjelang pelaksanaan Pemilu 2019.
"Hoaks di tahun politik berbahaya karena dapat mempengaruhi opini publik terhadap lembaga penyelenggara pemilu dan pelaksanaan pemilu itu sendiri," katanya.
Ia mengatakan, kurangnya literasi media akan membuat penyebaran hoaks makin marak.
"Hoaks mudah disebar karena masyarakat kita kurang memiliki kebiasaan untuk mencatat, membaca, berdiskusi sehingga mudah menelan mentah-mentah informasi. Hoaks di tahun politik dikhawatirkan diproduksi dan disebarkan untuk tujuan politis atau membentuk opini publik," katanya.
Untuk itu, KPU Kabupaten Banyumas mengingatkan masyarakat di wilayah setempat untuk selalu mengidentifikasi berita bohong, dan tidak ikut membagikan berita yang belum jelas kebenarannya.
Baca juga: Penyelenggaraan Pemilu Bisa Jadi Sasaran Hoaks Berikutnya
Baca juga: Hoaks, Surat Suara Pemilu Telah Dicetak Sebelum Januari 2019
Baca juga: Menjelang pemilu, wartawan Garut deklarasi anti hoaks
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: