"Supermoon" berpotensi ganggu pelayaran Sabang-Banda Aceh
18 Januari 2019 22:45 WIB
Dokumentasi - Pesawat MD-90 Delta penerbangan 1789 dari Atlanta ke Jacksonville melewati super moon di langit malam di Georgia. Sebuah fenomena selestial langka saat super moon, blue moon dan gerhana bulan total akan terjadi di waktu bersamaan di pagi dini hari tanggal 31 Januari 2018, di Senoia, Georgia, Amerika Serikat, Selasa (30/1/2018). (REUTERS/USA TODAY Sports/David Mercer)
Sabang, Aceh, (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, fenomena supermoon secara bersamaan disertai peristiwa bulan purnama dari 19-22 Januari berpotensi mengganggu pelayaran Sabang-Banda Aceh maupun sebaliknya karena naik turunnya gelombang laut.
"Fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Jumat.
Menurut dia, fenomena tersebut juga berpotensi mengganggu wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir.
Ia menjelaskan, sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat.
"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan, dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelas Siswanto.
Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari yang mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 - 2,50 meter.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat yang akan melakukan aktifitas di pantai dan laut untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari adanya pasang surut air laut," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U, Sabang.
Pada kesempatan itu Siswanto juga mengingatkan warga Sabang dan sekitarnya untuk memerhatikan informasi aktual cuaca maritim resmi dari BMKG.*
Baca juga: BMKG prakirakan "supermoon" picu rob
Baca juga: Warga pesisir Cilacap diimbau waspadai pasang maksimum saat "supermoon"
"Fenomena supermoon secara bersamaan disertai dengan peristiwa bulan purnama dari tanggal 19 sampai 22 Januari dapat mengganggu transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir," kata Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang Siswanto di Sabang, Jumat.
Menurut dia, fenomena tersebut juga berpotensi mengganggu wisata bahari atau air serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan di sekitar pelabuhan pesisir.
Ia menjelaskan, sehubungan dengan adanya fenomena supermoon atau posisi perigea dimana pada saat tersebut posisi bulan dan bumi berada pada jarak terdekat.
"Secara umum kondisi cuaca di Sabang, Provinsi Aceh dan sekitarnya adalah hujan dengan intensitas ringan, dimana potensi kecepatan angin Maksimum mencapai 25 knot atau setara dengan 48 Km/jam," jelas Siswanto.
Fenomena tersebut, kata dia, juga berdampak adanya kecepatan angin yang berhembus kencang dan dominan selama periode 19 sampai dengan 22 Januari yang mampu membangkitkan ketinggian gelombang signifikan antara 1,25 - 2,50 meter.
"Kami mengimbau seluruh masyarakat yang akan melakukan aktifitas di pantai dan laut untuk selalu waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak dari adanya pasang surut air laut," ujar Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U, Sabang.
Pada kesempatan itu Siswanto juga mengingatkan warga Sabang dan sekitarnya untuk memerhatikan informasi aktual cuaca maritim resmi dari BMKG.*
Baca juga: BMKG prakirakan "supermoon" picu rob
Baca juga: Warga pesisir Cilacap diimbau waspadai pasang maksimum saat "supermoon"
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: