TKN nilai pembebasan Baasyir bukti Presiden cinta ulama
18 Januari 2019 19:31 WIB
Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (tengah) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat , Jumat (18/1/2019). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)
Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menilai pembebasan narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir merupakan salah satu bukti Presiden Jokowi adalah sosok yang mencintai ulama.
"Tentu pemberian pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir ini sebagai bukti bahwa Presiden Jokowi merupakan figur yang memang pada dasarnya mencintai ulama," kata Ace Hasan dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ace mengatakan pembebasan Ba'asyir atas dasar kemanusiaan, lantaran yang bersangkutan sudah sering sakit dan usianya juga sudah lanjut.
Ace meminta pembebasan Baasyir tidak dimaknai secara politik. Dia menilai langkah pembebasan semestinya didukung.
"Jangan dimaknai secara politik, sudah seharusnya langkah ini didukung karena pertimbangan kemanusiaan," kata Ace.
Dia meyakini langkah tersebut tentu dilakukan atau diputuskan Presiden Jokowi setelah berbicara dengan sejumlah pihak.
Pada kesempatan berbeda Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa pemerintah akan segera membebaskan Baasyir demi alasan dan atas dasar pertimbangan kemanusiaan.
"Ya yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya beliau kan sudah sepuh, ya pertimbangannya kemanusiaan," kata Presiden Joko Widodo.
Presiden yang menugaskan kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra untuk mengupayakan pembebasan Baasyir membenarkan bahwa kondisi kesehatan Baasyir yang menurun menjadi pertimbangan utama.
Presiden mengatakan rencana pembebasan tersebut sudah melalui pertimbangan yang panjang.
Baca juga: Yusril cerita upaya pembebasan Abu Bakar Baasyir
Baca juga: Yusril: Ustadz Abu Bakar Baasyir akan dibebaskan
"Tentu pemberian pembebasan Ustadz Abu Bakar Baasyir ini sebagai bukti bahwa Presiden Jokowi merupakan figur yang memang pada dasarnya mencintai ulama," kata Ace Hasan dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ace mengatakan pembebasan Ba'asyir atas dasar kemanusiaan, lantaran yang bersangkutan sudah sering sakit dan usianya juga sudah lanjut.
Ace meminta pembebasan Baasyir tidak dimaknai secara politik. Dia menilai langkah pembebasan semestinya didukung.
"Jangan dimaknai secara politik, sudah seharusnya langkah ini didukung karena pertimbangan kemanusiaan," kata Ace.
Dia meyakini langkah tersebut tentu dilakukan atau diputuskan Presiden Jokowi setelah berbicara dengan sejumlah pihak.
Pada kesempatan berbeda Presiden Joko Widodo membenarkan bahwa pemerintah akan segera membebaskan Baasyir demi alasan dan atas dasar pertimbangan kemanusiaan.
"Ya yang pertama memang alasan kemanusiaan. Artinya beliau kan sudah sepuh, ya pertimbangannya kemanusiaan," kata Presiden Joko Widodo.
Presiden yang menugaskan kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra untuk mengupayakan pembebasan Baasyir membenarkan bahwa kondisi kesehatan Baasyir yang menurun menjadi pertimbangan utama.
Presiden mengatakan rencana pembebasan tersebut sudah melalui pertimbangan yang panjang.
Baca juga: Yusril cerita upaya pembebasan Abu Bakar Baasyir
Baca juga: Yusril: Ustadz Abu Bakar Baasyir akan dibebaskan
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: