Kementan sebut harga pangan strategis masih stabil
18 Januari 2019 15:51 WIB
ILustrasi. Pekerja mengangkut beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (2/1/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sepanjang tahun 2018 inflasi sebesar 3,13 persen, lebih rendah dibanding 2017 sebesar 3,61 persen. Penyebab inflasi secara umum karena kenaikan harga beras, BBM non subsidi, dan rokok kretek filter. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Risfaheri, menyatakan kondisi harga dan pasokan pangan strategis, seperti beras secara nasional dalam keadaan stabil dan aman.
"Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 61.613 ton. Stok tersebut jauh di atas normal," kata Risfaheri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, stok tersebut sangat jauh di atas stok normal sebesar 25.000-30.000 ton. Ia mengatakan untuk saat ini harga beras medium jenis IR 64 III menyentuh angka Rp8.500 per kilogram. Harga tersebut bahkan cendrung mengalami penurunan karena hanya 57,39 persen dari harga rata-rata pasokan.
Kemudian, harga beras cianjur juga turun sebesar 0,36 persen atau seharga Rp13.650 per kilogram. Lalu, beras saigon bandung yang turun di angka 0,4 persen atau mencapai Rp12.000 per kilogram.
Meski sebagian besar harga beras turun, namun ada juga beberapa yang naik. Risfaheri mengaakan kenaikan itu misalnya terjadi pada beras jenis IR-42 yang mencapai 0,41 persen atau dengan nominal Rp12.225 per kilogram. Namun ia menilai kenaikan ini masih dalam batas wajar alias normal.
Selain beras, penurunan juga terjadi pada rata-rata harga cabai rawit merah keriting yang mencapai Rp20.019 per kilogram atau turun 0,76 persen. Harga tersebut bahkan masih ada kemungkinan menyentuh Rp18.000 per kilogram atau 31,53 persen.
"Rata-rata harga cabai merah keriting Tk di 113 kabupaten dan kota per Januari 2019 sangat stabil," kata dia.
Baca juga: BPS harap harga pangan terjaga
"Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 61.613 ton. Stok tersebut jauh di atas normal," kata Risfaheri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, stok tersebut sangat jauh di atas stok normal sebesar 25.000-30.000 ton. Ia mengatakan untuk saat ini harga beras medium jenis IR 64 III menyentuh angka Rp8.500 per kilogram. Harga tersebut bahkan cendrung mengalami penurunan karena hanya 57,39 persen dari harga rata-rata pasokan.
Kemudian, harga beras cianjur juga turun sebesar 0,36 persen atau seharga Rp13.650 per kilogram. Lalu, beras saigon bandung yang turun di angka 0,4 persen atau mencapai Rp12.000 per kilogram.
Meski sebagian besar harga beras turun, namun ada juga beberapa yang naik. Risfaheri mengaakan kenaikan itu misalnya terjadi pada beras jenis IR-42 yang mencapai 0,41 persen atau dengan nominal Rp12.225 per kilogram. Namun ia menilai kenaikan ini masih dalam batas wajar alias normal.
Selain beras, penurunan juga terjadi pada rata-rata harga cabai rawit merah keriting yang mencapai Rp20.019 per kilogram atau turun 0,76 persen. Harga tersebut bahkan masih ada kemungkinan menyentuh Rp18.000 per kilogram atau 31,53 persen.
"Rata-rata harga cabai merah keriting Tk di 113 kabupaten dan kota per Januari 2019 sangat stabil," kata dia.
Baca juga: BPS harap harga pangan terjaga
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: