BI prediksi Januari 2019 inflasi 0,5 persen
18 Januari 2019 14:50 WIB
Arsip Foto. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate pada level enam persen. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga konsumen selama Januari 2019 diperkirakan inflasi 0,5 persen secara bulanan dipicu kenaikan harga beberapa komoditas pangan, ditambah peningkatan harga perhiasan, kata Gubernur BI Perry Warjiyo berdasarkan Survei Pemantauan Harga hingga pekan ketiga Januari 2019.
Jika perkiraan inflasi di Januari 2019 itu benar, maka inflasi tahunan di bulan pertama tahun ini adalah 3,0 persen (yoy).
Perry merinci penyumbang inflasi adalah kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, dan tomat sayur serta emas dan perhiasan. Namun, selain komoditas tersebut, pergerakan beberapa harga koomoditas pangan lainnya masih stabil dan dalam kategori rendah.
Di awal tahun ini, Bank Sentral masih melihat kondisi pasokan pangan terjaga sehingga bisa mengurangi potensi kenaikan harga pangan.
"Kita tidak melihat adanya suatu kenaikan harga, memang ada beberapa kenaikan harga seperti biasanya lah komoditas bawang merah, daging ayam ras, tomat sayur maupun juga perhiasan," ujar dia.
Bila dibandingkan dengan perkembangan harga sepanjang Desember 2018, inflasi Januari 2019 masih lebih rendah. Pada Desember 2018, inflasi tercatat sebesar 0,62 persen.
Dengan perkembangan inflasi hingga Januari 2019, Perry meyakini pada tahun ini, inflasi berada pada titik tengah sasaran kisaran 3,5 plus minus satu persen.
"Dengan berkoordinasi dengan pusat dan daerah, inflasi bisa di bawah 3,5 persen," kata Perry.
Baca juga: BI yakin pasar tidak "wait and see" jelang pemilu
Baca juga: BI: Inflasi pekan pertama Januari 0,5 persen
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: