Garut (ANTARA News) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyerahkan secara simbolis Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada lima nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera ( Mekaar) PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero, di Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Menteri Rini dalam sambutannya di Alun-Alun, Cibatu, Kabupaten, Garut, Jumat menyemangati para nasabah yang sebagian besar kaum ibu untuk terus meningkatkan usahanya, hingga tahap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Saya mengucapkan selamat kepada ibu-ibu kepada yang naik kelas, saya minta semuanya mesti naik kelas lho ya jadi super mikro, mikro ke kecil, kecil ke menengah," katanya.

Rini mengatakan bagi mereka yang ingin "naik kelas" juga harus mulai merapikan pembukaan, mencatat administrasi usahanya.

“Ini pengusaha super mikro, karena ibu-ibu ini pada saat sekarang belum bisa masuk sistem perbankan, karena mereka belum biasa dalam pembukaan keuangan," katanya.

Dia menjelaskan nasabah yang naik kelas adalah nasabah yang sudah maju dalam usahanya di bawah mikro dengan pinjaman Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM), kemudian dipercaya untuk mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan agar usahanya lebih maju.

Dia mencontohkan nasabah yang sudah mendapatkan pinjaman Rp4 juta bisa mendapatkan pinjaman KUR dari bank sebesar Rp8 juta untuk modal usaha yang lebih besar.

"Sekarang kita buat program kalau kita lihat mereka bagus, usaha berkembang, kita tawarkan naik kelas, jadi mikro. Seperti KUR itu kan sebenernya kredit mikro diberikan kepada usaha yg sudah mengerti," katanya.
Baca juga: Presiden temui ibu-ibu Mekaar setibanya di Garut

Berdasarkan data PNM, nasabah Mekaar di Cibatu mencapai 2.885 nasabah, di Kabupaten Garut 86.220 nasabah dan di PR Jawa Barat 1,10 juta nasabah dan secara nasional sudah mencapai 4,1 juta nasabah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Negara Indonesia Achmad Baiquni menjelaskan nasabah Mekaar pihaknya nasabah Mekaar harus memenuhi ketentuan untuk bisa mendapatkan KUR perbankan.

"Kalau kita lihat siklus usahanya Mekaar sebenernya dia itu belum 'bankable' laporan keuangan enggak ada, surat-surat juga enggak ada, pemberian kredit mekar tadi usaha semakin berkembang orang mulai menata administrasi melengkapi dengan izin-izin. Ini perlu pembiayaan lebih besar, bank datang kita hitung apa bisa naik kelas KUR, kita hitung berapa omzet sebulan berap, dipotong barang didagangkan, berapa biaya hidup kita hitung," katanya.

Dia menyebutkan total nasabah Mekaar yang naik kelas di Cibatu sudah 25 nasabah.

"Naik kelas ini gagasan baru Bu Menteri, kita dukung," katanya.
Baca juga: Jokowi senang lebih dari sejuta ibu Jabar akses Mekaar
Baca juga: Menteri Rini tinjau reaktivasi rel hingga elektrifikasi di Garut