Debat Capres
Hasto: pernyataan Prabowo soal terorisme berbahaya
18 Januari 2019 00:36 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto di lokasi nonton bareng Debat Capres, di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (17/1/2019). (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai pernyataan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal penyebab munculnya terorisme karena ketidakadilan, sangat berbahaya.
"Ketegasan retorika yang disampaikan Pak Prabowo untuk menindak tegas kasus korupsi terasa tumpul dan tidak sesuai fakta yang ada," kata Hasto Kristiyanto usai nonton bareng Debat Capat di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (17/1) malam.
Menurut Hasto, Partai Gerindra tercatat sebagai Partai dengan caleg berlatar belakang mantan terpidana korupsi paling banyak. Jadi upaya ketegasan tersebut, kata dia, ternyata tidak dapat diterapkan di partainya sendiri.
"Jadi bagaimana mau tegas? Berbeda dengan Pak Jokowi yang tidak mau mengintervensi dan tidak pernah tergoda menggunakan kekuasaan bagi anak-anaknya sekalipun," katanya.
Upaya pencegahan yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan mendorong anak-anaknya menjadi wirausaha kerakyatan, menurut dia, adalah bukti nyata menghargai budaya kerja keras mengejar prestasi dengan upaya sendiri. "Berbeda dengan putra-putri Presiden Soeharto yang menggunakan jabatan bapaknya untuk berbisnis," katanya.
Hasto mnambahkan, pernyataan Capres Prabowo terkait terorisme sebagai buah dari luar negeri dan kalau terjadi di dalam negeri akibat perasaan ketidakadilan sangat berbahaya. Atas berbagai pernyataan Prabowo tersebut, menurut dia, PDI Perjuangan khawatir terhadap kecenderungan Prabowo untuk mengelola pemerintahan dengan pendekatan kekuasaan.
"Ketegasan retorika yang disampaikan Pak Prabowo untuk menindak tegas kasus korupsi terasa tumpul dan tidak sesuai fakta yang ada," kata Hasto Kristiyanto usai nonton bareng Debat Capat di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Kamis (17/1) malam.
Menurut Hasto, Partai Gerindra tercatat sebagai Partai dengan caleg berlatar belakang mantan terpidana korupsi paling banyak. Jadi upaya ketegasan tersebut, kata dia, ternyata tidak dapat diterapkan di partainya sendiri.
"Jadi bagaimana mau tegas? Berbeda dengan Pak Jokowi yang tidak mau mengintervensi dan tidak pernah tergoda menggunakan kekuasaan bagi anak-anaknya sekalipun," katanya.
Upaya pencegahan yang dilakukan Presiden Joko Widodo dengan mendorong anak-anaknya menjadi wirausaha kerakyatan, menurut dia, adalah bukti nyata menghargai budaya kerja keras mengejar prestasi dengan upaya sendiri. "Berbeda dengan putra-putri Presiden Soeharto yang menggunakan jabatan bapaknya untuk berbisnis," katanya.
Hasto mnambahkan, pernyataan Capres Prabowo terkait terorisme sebagai buah dari luar negeri dan kalau terjadi di dalam negeri akibat perasaan ketidakadilan sangat berbahaya. Atas berbagai pernyataan Prabowo tersebut, menurut dia, PDI Perjuangan khawatir terhadap kecenderungan Prabowo untuk mengelola pemerintahan dengan pendekatan kekuasaan.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: