Debat Capres
Jokowi nilai gaji ASN sudah cukup
17 Januari 2019 21:56 WIB
Capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo tidak sepakat dengan pendapat Prabowo bahwa gaji birokrat terlalu kecil, karena menurut Jokowi gaji birokrat sudah cukup.
"Kita tahu kita tahu gaji ASN atau PNS kita sekarang ini cukup, dengan tambahan tunjangan kinerja yang sudah besar," kata Jokowi dalam debat capres putaran pertama di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis.
Menurut Jokowi saat ini yang paling penting adalah perampingan birokrasi dan sistem manajemen SDM aparatur negara yang terbaik.
"Sistem rekrutmen putra putri terbaik bangsa harus baik, kemudian sistem mutasi dan promosi sesuai dengan kompetensi, sesuai dengan integritas, sesuai dengan prestasi, dan sesuai dengan pengawasan internal yang kuat," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa lingkungan internal dalam birokrasi memiliki peran yang sangat penting, selain juga pengawasan eksternal dari masyarakat yang bersih.
Sebelumnya Prabowo menyatakan bahwa penghasilan para pegawai negeri yang terlalu kecil merupakan akar masalah birokrasi di Indonesia.
Karena penghasilan yang kecil tersebut, maka Prabowo akan meningkatkan penghasilan aparatur negara atau birokrat dengan uang yang didapat dari meningkatkan rasio perpajakan dari 10 persen menjadi 16 persen.
Baca juga: Prabowo akan naikkan rasio perpajakan menjadi 16 persen
"Kita tahu kita tahu gaji ASN atau PNS kita sekarang ini cukup, dengan tambahan tunjangan kinerja yang sudah besar," kata Jokowi dalam debat capres putaran pertama di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis.
Menurut Jokowi saat ini yang paling penting adalah perampingan birokrasi dan sistem manajemen SDM aparatur negara yang terbaik.
"Sistem rekrutmen putra putri terbaik bangsa harus baik, kemudian sistem mutasi dan promosi sesuai dengan kompetensi, sesuai dengan integritas, sesuai dengan prestasi, dan sesuai dengan pengawasan internal yang kuat," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa lingkungan internal dalam birokrasi memiliki peran yang sangat penting, selain juga pengawasan eksternal dari masyarakat yang bersih.
Sebelumnya Prabowo menyatakan bahwa penghasilan para pegawai negeri yang terlalu kecil merupakan akar masalah birokrasi di Indonesia.
Karena penghasilan yang kecil tersebut, maka Prabowo akan meningkatkan penghasilan aparatur negara atau birokrat dengan uang yang didapat dari meningkatkan rasio perpajakan dari 10 persen menjadi 16 persen.
Baca juga: Prabowo akan naikkan rasio perpajakan menjadi 16 persen
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: