Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian menyatakan sektor industri perlu mendapat sentuhan teknologi untuk meningkatkan produktivitasnya, sehingga mampu bersaing di kancah global.
"Beberapa upaya yang harus dilakukan oleh industri adalah dengan memberikan sentuhan teknologi terkini pada produknya. Selain itu, melaksanakan pembangunan SDM," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
Mengenai pemanfaatan teknologi terbaru, Kemenperin memiliki program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi untuk industri.
"Dalam kaitan dengan permesinan ini, salah satunya sudah kita lakukan di sektor tekstil. Agar bisa memacu industri tekstil dan produk tekstil, harus didukung permesinan lebih canggih," ujarnya.
Menurut Haris, industri tersebut adalah sektor yang mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak dan berorientasi ekspor.
Program peremajaan mesin dan peralatan ini, telah dilakukan sejak 2008. Saat ini, sektor yang dirambah untuk restrukturisasi mesin sudah lebih banyak.
Dalam persaingan industri di kancah global, Indonesia berupaya mengungguli negara-negara berkembang (emerging countries) lainnya.
Negara-negara itu menggunakan permesinan yang lebih modern, sehingga dalam segi produktivitas lebih tinggi.
"Jadi, apabila ingin bersaing, Indonesia pun harus mengimbanginya, sehingga restrukturisasi mesin sangat penting sekali bagi peningkatan produktivitas industri," imbuhnya.
Haris optimistis produktivitas industri di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dan semakin berdaya saing di kancah global.
"Tentunya, kita harus mendorong bagaimana produktivitas bisa naik melalui permesinan. Kalau kita ingin berdaya saing, produktiktivitasnya harus tinggi. Itu kata kunci," tegasnya.
Baca juga: Kemnaker: Indonesia mengalami peningkatan produktivitas
Baca juga: Kemenperin siap luncurkan indikator kesiapan industri hadapi era 4.0
Kemenperin: Industri perlu sentuhan teknologi guna tingkatkan produktivitas
17 Januari 2019 19:24 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar. (ANTARA/Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: