Jakarta (ANTARA News) - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti meminta polisi untuk mengusut kasus sekolah yang diduga digunakan menjadi gudang penyimpanan narkoba yang masuk wilayah hukum Polsek Metro Kembangan, Jakarta Barat.

"KPAI meminta polisi tidak hanya fokus pada kasus fisik gudang penyimpanan narkobanya saja," kata Retno melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Retno meminta polisi juga menyelidiki apakah pelaku juga melakukan transaksi jual beli di lingkungan sekolah yang melibatkan para siswa,

Bila benar terjadi peredaran narkoba di lingkungan sekolah yang menyasar para siswa, Retno meminta agar ditindaklanjuti dengan memberikan rehabilitasi kepada para siswa yang menggunakan narkoba.

Retno menyampaikan keprihatinannya terhadap kasus tersebut. Menurut dia, hal itu akan menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan. "Anak-anak kita terancam dari bahaya narkoba," ujarnya.

Polsek Metro Kembangan menyita 355 gram sabu-sabu dan 7.910 butir psikotropika golongan IV serta obat-obatan daftar G dari sebuah laboratorium di sebuah sekolah.

Dua orang pelaku berinisial DL dan CP yang merupakan kakak beradik mengubah laboratorium sekolah menjadi tempat penyimpanan narkoba sekaligus tempat tinggal mereka.

DL dan CP merupakan karyawan dari sekolah tersebut dengan status honorer yang tinggal di laboratorium sejak enam bulan terakhir. Keduanya disebut-sebut anak seorang pejabat di sekolah tersebut.

Baca juga: Polisi ungkap gudang narkoba di sekolahan kawasan Kembangan
Baca juga: Kakak beradik penyimpan narkoba lolos pengawasan pihak sekolah