Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho meminta penataan ruang dan pembangunan kawasan pariwisata untuk memperhatikan peta rawan bencana.
"Bencana adalah keniscayaan. Di balik berkah keindahan alam Indonesia terdapat potensi musibah bila tidak dikelola dengan baik," kata Sutopo dihubungi di Jakarta, Kamis.
Sutopo mengatakan penataan dan pembangunan dengan memperhatikan peta rawan bencana harus dilakukan sejak perencanaan dikaitkan dengan ancaman bencana yang ada.
Rencana pembangunan 10 Bali atau 10 tujuan wisata prioritas yang akan dibangun hendaknya mengkaitkan mitigasi dan pengurangan risiko bencana sehingga daerah pariwisata tersebut aman dari bencana.
Tujuan wisata prioritas itu adalah Danau Toba, Tanjung Lesung, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Mandalika, Morotai dan Labuan Bajo.
"Delapan dari 10 daerah prioritas pariwisata tersebut berada pada daerah yang rawan gempa, dan sebagian tsunami," tuturnya.
Apalagi, kata Sutopo, investasi pengembangan 10 detinasi pariwisata prioritas dan kawasan strategis pariwisata nasional tersebut sangat besar yaitu Rp500 triliun.
"Koordinasi perlu dilakukan dengan berbagai pihak melibatkan unsur pemerintah, dunia usaha/usahawan, akademisi, masyarakat, dan media," katanya.
Baca juga: BNPB: pariwisata rentan terganggu bencana
Baca juga: BMKG: waspada bencana hidrometeorologi memasuki puncak musim hujan
BNPB minta pembangunan kawasan wisata perhatikan peta rawan bencana
17 Januari 2019 14:38 WIB
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho. (ANTARA/Dewanto Samodro)
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: