Puluhan desa tangguh bencana dibentuk BPBD Banjarnegara-Jateng
16 Januari 2019 21:12 WIB
Warga melintasi jalan yang sebagian runtuh menuju lokasi longsor di Desa Gumelem Kulon, Susukan, Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (19/6/2016). Tim SAR gabungan bersama relawan terpaksa berjalan kaki sejauh delapan kilometer akibat longsor menggenangi akses jalan dengan lumpur dan air hingga medan jalan sulit untuk dilalui. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Banjarnegara, (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah akan membentuk sekitar 25 desa tangguh bencana guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah itu.
"Targetnya kami akan membentuk 25 desa tangguh bencana pada 2019 ini," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu.
ia menjelaskan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Program desa tangguh bencana, kata dia, dilatarbelakangi kenyataan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara rawan terjadi berbagai jenis bencana alam, terutama tanah longsor.
"Tujuannya agar rasa kesiapsiagaan masyarakat terus ditumbuhkan, mengingat Banjarnegara merupakan wilayah rawan bencana longsor," katanya.
Menurut dia, pelibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi dampak bencana menjadi sangat penting.
Dia menambahkan, masyarakat harus mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Masyarakat harus memiliki rasa kesiapsiagaan bencana, karena jika terjadi bencana alam di wilayah tempat tinggal, yang pertama bergerak adalah masyarakat itu sendiri," katanya.
Pembentukan desa tangguh bencana, kata dia, masih menunggu proses rekapitulasi dana desa.
"Pembentukan desa tangguh bencana tersebut masih menunggu rekap dana yang mengalokasikan kegiatan desa tangguh bencana," katanya.
Baca juga: Talut di Banjarnegara longsor timpa bangunan sekolah
Baca juga: Longsor kembali melanda Banjarnegara
Baca juga: Pemkab Banjarnegara siapkan lahan relokasi korban longsor
"Targetnya kami akan membentuk 25 desa tangguh bencana pada 2019 ini," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Rabu.
ia menjelaskan, tujuan pembentukan desa tangguh bencana adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Program desa tangguh bencana, kata dia, dilatarbelakangi kenyataan bahwa wilayah Kabupaten Banjarnegara rawan terjadi berbagai jenis bencana alam, terutama tanah longsor.
"Tujuannya agar rasa kesiapsiagaan masyarakat terus ditumbuhkan, mengingat Banjarnegara merupakan wilayah rawan bencana longsor," katanya.
Menurut dia, pelibatan masyarakat secara langsung dalam mengantisipasi terjadinya bencana dan mengurangi dampak bencana menjadi sangat penting.
Dia menambahkan, masyarakat harus mengetahui langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak risiko bencana di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Masyarakat harus memiliki rasa kesiapsiagaan bencana, karena jika terjadi bencana alam di wilayah tempat tinggal, yang pertama bergerak adalah masyarakat itu sendiri," katanya.
Pembentukan desa tangguh bencana, kata dia, masih menunggu proses rekapitulasi dana desa.
"Pembentukan desa tangguh bencana tersebut masih menunggu rekap dana yang mengalokasikan kegiatan desa tangguh bencana," katanya.
Baca juga: Talut di Banjarnegara longsor timpa bangunan sekolah
Baca juga: Longsor kembali melanda Banjarnegara
Baca juga: Pemkab Banjarnegara siapkan lahan relokasi korban longsor
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: