Jambi, (ANTARA News) - Edi Dharma, seorang seniman dan kartunis asal Kota Jambi berhasil meraih gelar juara III tingkat dunia pada ajang lomba kartun lintas negara (National Travel Cartoon) 2019 yang berlangsung di Balai kartun Rossen, Kota Bharu, Kelantan, Malaysia yang diumumkan pada pekan lalu.

"Hasil karya itu resmi akan dipamerkan pada ajang internasional selama dua bulan terhitung 20 Januari hingga 20 Maret mendatang di Malaysia," kata Edi Dharma, di Jambi Rabu.

Edi Dharma adalah seroang kartunis Jambi yang menjadi salah satu peserta dalam ajang internasional "National Travel Cartoon" 2019 dan sekaligus pameran kartun internasional.

Ia mengaku tidak menyangka karya seninya tersebut berhasil meraih juara dan menoreh prestasi tingkat internasional tersebut.

Guru salah satu sekolah TK di Kota Jambi itu kini menuai hasil membanggakan karena ajang internasional seperti itu untuk keempat kalinya telah dikutinya dalam kompetisi kartun.

Karya Edi Dharma keluar sebagai pemenang terbaik tiga setelah mengalahkan 150 peserta lainnya dari 35 negara di dunia, di mana tahapannya dari 150 peserta itu kemudian masuk tahap seleksi ke-20 besar hingga hanya dipilih tiga karya terbaik.

Edi juga menyebutkan dari tiga hasil karya yang dikirimkannya dua karya yang menggambarkan tentang anak-anak di konflik peperangan dan satu karya tentang keselamatan terhadap anak-anak dari karyanya tersebut menjadi pemenang juara III.

Karya terbaiknya itu mengangkat tema tentang anak yang diberi judul "Save of Children".

Dari ide yang diangkat ini, menurutnya, anak-anak di Indonesia ini dalam kapasitas bahaya, terutama dari sisi pemberitaan media yang jenisnya kejahatan anak seperti predator, yang bisa menghantui kehidupan anak dan kemudian bahaya narkoba dan pergaulan bebas.

Melalui hasil karnyanya juga digambarkan dalam sebuah botol besar yang di dalamnya terdapat anak-anak tengah asik bermain di rerumputan hijau di bawah pohon yang berada di kota maju.

Sementara di luar botol menceritakan tentang kejahatan yang terjadi saat ini seperti bahayaa penyalahgunaan narkoba dan kejahatan terhadap anak-anak.

"Akibat narkoba sebuah bangkai kepala tengkorak tergeletak di bawah perpohonan yang kering dan ada buaya bewarna hijau sebagai predator kejahatan terhadap anak-anak berusaha untuk masuk ke dalam botol memangsa anak-anak yang tengah asyik bermain," kata Edi Dharma.

Untuk menyelesaikan tiga karya yang dilombakan itu, Edi membutuhkan waktu tidak sebentar yakni satu bulan.

Slain penghobi film kartun, pria kelahiran tahun 1982 ini juga mengoleksi ratusan komik yang menurutnya tokoh-tokoh yang ada dalam komik tersebut juga dapat menjadikan sumber inspirasi.

Edi Dharma berharap keberhasilannya sebagai pemenang kompetisi internasional dapat memberi semangat bagi regenerasi kartunis di Indonesia dan khususnya Jambi dimana ke depan juga mengharapkan media dapat bermitra dengan kartunis karena menurutnya kartunis juga sama dengan produk pers.

Baca juga: 100 kartunis Indonesia bertemu di Borobudur

Baca juga: Kartunis asal Semarang juarai lomba internasional di Turki