Tiga kasus DBD belum terkategori KLB, sebut Kadinkes Maluku
16 Januari 2019 20:54 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kota Ambon melakukan fogging di kawasan pemukiman Da Silva, Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Rabu (17/4). Pemkot Ambon selain mengintensifkan penyemprotan untuk membasmi sarang nyamuk, juga melakukan kebersihan lingkungan dan pembagian bubuk abate gratis, menyusul ditemukan sembilan kasus demam berdarah di beberapa kawasan pemukiman, dua penderita di antaranya meninggal. (FOTO ANTARA/Jimmy Ayal)
Ambon, (ANTARA News) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Maluku, Meikyal Pontoh, menyatakan, tiga kasus demam berdarah dengue (DBD) yang diderita warga Dusun Kayu Putih, Desa Soya, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, belum termasuk kategori kejadian luar biasa (KLB).
"Apalagi penderitanya langsung ditangani di Rumah Sakit Bakti Rahayu sebagaimana dilaporkan dokter yang menangani pasien tersebut," katanya, saat dikonfirmasi di Ambon, Rabu.
Meikyal mengatakan, setelah menerima laporan dari salah seorang dokter Rumah Sakit Bakti Rahayu, langsung dilakukan koordinasi dengan Kadinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy agar menangani tiga pasien tersebut dengan intensif.
Bahkan, diarahkan agar melakukan pencegahan, termasuk mencari jentik nyamuk di lokasi tempat tinggal pasien.
"Tim dari Dinkes Kota Ambon sudah ke tempat tinggal penderita DBD, sekaligus mencari jentik nyamuk di lokasi alamat pasien," ujar Meikyal.
Sedangkan, Kadinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy membenarkan tiga orang pasien menderita DBD.
"Kita sudah melakukan penanganan terhadap pasien dan mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih," katanya.
Dinkes Kota Ambon, menurut Wendy, sebenarnya intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan berbagai aktivitas antara lain pengasapan.
``Langkah ini karena mempertimbangkan setiap tahun ada warga Kota Ambon terkena DBD," katanya.
Baca juga: Penyakit kencing tikus "hantui" masyarakat Ambon
Baca juga: Kota Ambon masih kekurangan dokter
Baca juga: Pemkot Ambon Tugaskan Dokter Dampingi Jamaah Calhaj
"Apalagi penderitanya langsung ditangani di Rumah Sakit Bakti Rahayu sebagaimana dilaporkan dokter yang menangani pasien tersebut," katanya, saat dikonfirmasi di Ambon, Rabu.
Meikyal mengatakan, setelah menerima laporan dari salah seorang dokter Rumah Sakit Bakti Rahayu, langsung dilakukan koordinasi dengan Kadinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy agar menangani tiga pasien tersebut dengan intensif.
Bahkan, diarahkan agar melakukan pencegahan, termasuk mencari jentik nyamuk di lokasi tempat tinggal pasien.
"Tim dari Dinkes Kota Ambon sudah ke tempat tinggal penderita DBD, sekaligus mencari jentik nyamuk di lokasi alamat pasien," ujar Meikyal.
Sedangkan, Kadinkes Kota Ambon, Wendy Pelupessy membenarkan tiga orang pasien menderita DBD.
"Kita sudah melakukan penanganan terhadap pasien dan mengimbau masyarakat untuk menjaga kondisi lingkungan agar tetap bersih," katanya.
Dinkes Kota Ambon, menurut Wendy, sebenarnya intensif melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan melakukan berbagai aktivitas antara lain pengasapan.
``Langkah ini karena mempertimbangkan setiap tahun ada warga Kota Ambon terkena DBD," katanya.
Baca juga: Penyakit kencing tikus "hantui" masyarakat Ambon
Baca juga: Kota Ambon masih kekurangan dokter
Baca juga: Pemkot Ambon Tugaskan Dokter Dampingi Jamaah Calhaj
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: