Korban tsunami mendapat bantuan perlengkapan sekolah dari Gubernur Banten
Direktur SDM PT Krakatau Steel Tbk Rahmad Hidayat (kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan perlengkapan sekolah untuk korban tsunami Selat Sunda berupa tas berisi seragam, sepatu dan alat tulis kepada Gubernur Banten Wahidin Halim (kedua kanan) di Serang, Banten, Kamis (10/1/2019). Bantuan 800 paket perlengkapan sekolah senilai Rp250 juta itu merupakan salah satu kegiatan penyaluran bantuan oleh PT Krakatau Steel sebagai koordinarot posko BUMN Peduli yang secara total hingga saat ini telah menghimpun bantuan senilai Rp4,8 miliar dan sebagian besar sudah didistribusikan ke wilayah bencana di Kecamatan Anyer, Labuan dan Sumur. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/ama. (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN)
Bantuan tersebut diberikan di dua tempat berbeda yakni SMA Negeri 3 Pandeglang, Kecamatan Labuan dan di Kantor Kecamatan Panimbang di Pandeglang, Rabu.
"Duka masyarakat adalah duka kami, luka masyarakat adalah luka kami. Masalah ini tanggung jawab bersama, mudah-mudahan ini memberikan manfaat dan semoga masyarakat diberikan ketabahan dan dijauhkan dari bencana," kata Wahidin Halim saat menyalurkan langsung bantuan seragam sekolah di Kantor Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Gubernur Wahidin saat menyerahkan bantuan juga didampingi Wakil Gubernur Andika Hazrumy, Pj Sekda Banten Ino S Rawita, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Kodim 0601 Pandeglang Letkol (Inf) Denny Juwon Pranata dan Kepala OPD Pemprov Banten.
Wahidin meyakini jika beban yang harus dipikul masyarakat dengan adanya bencana ini terlalu berat, oleh sebab itu masalah bencana ini harus disikapi oleh semua pihak baik provinsi, daerah maupun pusat .
"Mari kita tetap semangat, dengan semangat dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, karena dibalik sebuah musibah pasti ada hikmah yang dapat diambil," kata Wahidin.
Selain membantu seragam sekolah, kata Wahidin, Pemprov Banten juga memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp50 juta untuk membangun Lima Kantor Desa yang terkena dampak tsunami yaitu Desa Panimbangjaya, Desa Mekarjaya, Desa Gombong, Desa Mekarsari, Desa Citereup dan Desa Tanjungjaya.
"Selain membangun hunian sementara, Gubernur dan Bupati Pandgelang juga mempersiapkan hunian tetap. Rumah-rumah ibu yang rusak dan hancur hari ini akan kita pindahkan ke tempat yang aman dan tidak jauh dari kegiatan bapak ibu sebagai nelayan," katanya.
Wahidin mengatakan, saat ini tanahnya sudah dipersiapkan, Pemprov Banten akan membangun sekitar hampir 700 rumah tetap bagi warga yang rumahnya rusak akibat tsunami.
"Bukan hanya gubernur saja tapi BNPB dan pejabat-pejabat diatas (pemerintah pusat) berduyun-duyun untuk membangun" katanya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan bantuan dari Pemprov Banten kepada korban bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang.
Irna menyebutkan, data rumah yang rusak hasil validasi sebanyak 1033 unit, terdiri dari 209 rusak ringan, 115 rusak sedang dan 162 rusak berat serta 547 rusak total, ementara jumlah pengungsi saat ini mencapai ?2.645 jiwa dari 33 ribu pengungsi dari awal kejadian.
"Bantuan dari Provinsi Banten bukan kali in saja, dari awal bencana juga sudah ada dan hadir bersama kami dilapangan. Dan untuk rumah rusak ringan nanti akan dibantu juga oleh Pemprov Banten," kata Irna.
Baca juga: Gubernur Banten ingin percepat penanganan dampak tsunami
Baca juga: Jalur transportasi terdampak tsunami berangsur pulih, kata Gubernur Banten
Pewarta: Mulyana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019