Siem Reap, Kamboja, (ANTARA News) - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla, tidak ikut memberikan pelatihan debat kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf menjelang debat perdana pada Kamis (16/1).

JK mengatakan dirinya hanya diminta memberikan contoh debat, mengingat dia pernah berpengalaman mengikuti debat pilpres tiga kali pada Pilpres 2004, 2009 dan terakhir 2014.

"Saya tidak ikut (memberikan pelatihan) karena ada di sini (Kamboja), dan saya kira sudah banyak ahli-ahli. Saya bilang, lihat saja di Youtube itu debat-debat (pilpres) yang lalu bagaimana. Mereka (tim) sudah buka itu, dan semua ada bagaimana caranya debat," kata Wapres JK di sela-sela kunjungan kerjanya di Siem Reap, Kamboja, Rabu.

Selaku Ketua Dewan Pengarah TKN, JK menyarankan agar pasangan Jokowi-Ma'ruf menggali lebih dalam terkait pengetahuan umum serta dapat mempertahankan argumen.

JK juga berpesan agar pasangan capres-cawapres tersebut jangan sampai salah pemahaman, seperti yang terjadi cawapres Hatta Rajasa pada debat Pilpres 2014 yang saat itu keliru menyebut Adipura dengan Kalpataru.

"Dibutuhkan kemampuan pengetahuan umum, jangan salah sebut Adipura dengan Kalpataru. Bukan salah ngomong saja, tapi salah pengertian," tambahnya.

Debat pilpres perdana akan diselenggarakan Kamis (17/1), di Hotel Bidakara Jakarta, dengan mengusung tema hukum, hak asasi manusia, korupsi dan terorisme.

Sebagai rangkaian kampanye, debat pilpres akan berlangsung lima kali, yakni dua kali untuk debat pasangan calon, dua kali debat calon presiden dan satu kali debat calon wakil presiden.

Baca juga: Moeldoko akui Jokowi-Ma'ruf berlatih khusus debat

Baca juga: Wapres harap peserta debat saling adu argumen