Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan saat ini Indonesia terus melakukan percepatan kesiapan sumber daya manusia.

"Saat ini jumlah sarjana di Indonesia baru sekitar 11 persen atau sekitar 13 juta dari 121 juta penduduk yang bekerja," ujar Puan dalam acara peresmian Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu.

Ia menjelaskan sebagian besar angkatan kerja merupakan lulusan pendidikan menengah ke bawah. Padahal kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang dapat menjadi penggerak ekonomi, industri dan birokrasi yang berdaya saing.

Saat ini pemerintah mengambil langkah strategis untuk percepatan kesiapan SDM yakni memperluas penerima Bidikmisi, revitalisasi vokasional, penguatan Riset Nasional, dan pengembangan manfaat dana LPDP untuk pelatihan.

"FMIPA merupakan basis dalam mengembangkan riset dan inovasi teknologi."

Menko PMK juga menyampaikan pesan kepada para mahasiswa untuk memiliki kemampuan dalam mengolah peluang dan potensi yang ada. Ia juga menyampaikan harapan besar kepada FMIPA-UI agar memperkuat perannya dalam membangun SDM Indonesia untuk kemajuan bangsa.

Sementara itu, Managing Director Sinar Mas Saleh Husin meminta perguruan tinggi berkoordinasi dengan dunia usaha atau industri sebelum melakukan riset.

"Sehingga riset yang dilakukan dapat dimanfaatkan dengan baik," kata Saleh.

Saleh menuturkan, industri dan perguruan tinggi pada dasarnya saling membutuhkan. Riset di perguruan tinggi bermanfaat untuk mengembangkan perusahaan. Sementara bagi perguruan tinggi, industri dapat menyokong pendanaan, sehingga tidak terlalu bergantung pada bantuan APBN untuk penelitian.

Dalam kesempatan itu, pihak Sinar Mas juga memberikan bantuan senilai Rp7 miliar untuk melengkapi peralatan laboratorium F-MIPA UI.

"Kami berharap FMIPA UI bisa menghasilkan riset-riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan juga dunia industri," harap Saleh.

Baca juga: Mahasiswa FMIPA UI temukan deteksi cadangan minyak