Mendikbud: SMK butuh 90 ribu guru
16 Januari 2019 15:48 WIB
PELATIHAN 3D DITIGAL PRINTING SMK Sejumlah guru SMK mengikuti pelatihan digital printing di Fakultas Teknik UGM, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/10). Sebanyak 50 guru SMK dari seluruh Indonesia mendapatkan pelatihan dan pendampingan bidang teknologi 3 dimensi (3D) digital printing. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.
Makassar (ANTARA News )- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan Sekolah Menengah Kejuruan se-Indonesia masih membutuhkan hingga sebanyak 90 ribu guru untuk mendidik para pelajar pada tahun ini.
Mendikbud di Makassar, Rabu, mengatakan guru yang dibutuhkan SMK tentunya harus memiliki keahlian dan memenuhi persyaratan.
"Jadi kita membutuhkan guru SMK itu pada tahun ini kira-kira sebanyak 90 ribu guru sesuai keahliannya," katanya pada acara peluncuran program pendidikan vokasi industri untuk wilayah Sulawesi di PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan, guru yang dibutuhkan yakni harus tergolong sebagai guru produktif atau yang memiliki kecakapan dan keahlian yang dibutuhkan di berbagai program di SMK. Seperti dari sektor industri kemaritiman, industri pariwisata, industri pertanian dan industri ekonomi kreatif.
Bagi guru yang ada saat ini dan belum memiliki keahlian, kata dia, akan disekolahkan kembali agar bisa siap dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Menurut dia, saat ini sudah banyak guru yang memenuhi persyaratan karena adanya program pemerintah untuk menyekolahkan para guru normatif dan adaptif tersebut melalui program keahlian ganda.
"Jadi guru-guru SMK yang selama ini tidak punya keahlian, kita sekolahkan lagi. Bahkan sekarang telah dilaksanakan terhadap 15 ribu guru,"jelasnya.
Baca juga: Kompetensi guru persoalan utama SMK
Baca juga: Prancis siap bantu peningkatan kompetensi guru SMK Indonesia
Mendikbud di Makassar, Rabu, mengatakan guru yang dibutuhkan SMK tentunya harus memiliki keahlian dan memenuhi persyaratan.
"Jadi kita membutuhkan guru SMK itu pada tahun ini kira-kira sebanyak 90 ribu guru sesuai keahliannya," katanya pada acara peluncuran program pendidikan vokasi industri untuk wilayah Sulawesi di PT Kawasan Industri Makassar (KIMA), Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan, guru yang dibutuhkan yakni harus tergolong sebagai guru produktif atau yang memiliki kecakapan dan keahlian yang dibutuhkan di berbagai program di SMK. Seperti dari sektor industri kemaritiman, industri pariwisata, industri pertanian dan industri ekonomi kreatif.
Bagi guru yang ada saat ini dan belum memiliki keahlian, kata dia, akan disekolahkan kembali agar bisa siap dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.
Menurut dia, saat ini sudah banyak guru yang memenuhi persyaratan karena adanya program pemerintah untuk menyekolahkan para guru normatif dan adaptif tersebut melalui program keahlian ganda.
"Jadi guru-guru SMK yang selama ini tidak punya keahlian, kita sekolahkan lagi. Bahkan sekarang telah dilaksanakan terhadap 15 ribu guru,"jelasnya.
Baca juga: Kompetensi guru persoalan utama SMK
Baca juga: Prancis siap bantu peningkatan kompetensi guru SMK Indonesia
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: