Kehadiran Presiden di SICC sebagai dukungan pemerintah pada pensiunan
16 Januari 2019 12:26 WIB
Kehadiran Presiden Joko Widodo ke Sentul International City Center (SICC) dalam acara Program Wirausaha ASN & Pensiunan dianggap sebagai dukungan pemerintah kepada para pensiunan. (Hanni Sofia)
Sentul (ANTARA News) - Kehadiran Presiden Joko Widodo ke Sentul International City Center (SICC) dalam acara Program Wirausaha ASN & Pensiunan dianggap sebagai dukungan pemerintah kepada para pensiunan.
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro saat menyampaikan laporan dalam acara tersebut yang digelar di SICC, Sentul, Rabu, mengatakan kehadiran Presiden menjadi simbol bahwa pemerintah tidak pernah melupakan para purnatugas.
"Yang dikhawatirkan para calon pensiunan adalah kualitas hidup masa tua, kesehatan fisik dan finansial, banyak calon pensiunan yang tidak siap pensiun sehingga banyak yang ingin usaha untuk memenuhi kebutuhan," katanya.
Pihaknya mencatat, sebanyak 7 dari 10 pensiunan harus melanjutkan bekerja untuk menyambung kebutuhan hidupnya.
"Dan 70 persen pensiunan banyak yang bergantung pada orang lain. Acara ini bertujuan memberikan semangat untuk para ASN agar berkarya terus di masa purnatugas," katanya.
Pihaknya menegaskan akan berupaya terus untuk menyejahterakan purnatugas dan pensiun.
Oleh karena itu, ia menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi sebagai wujud kehadiran negara dalam upaya pemberdayaan terhadap para ASN dan pensiunan di Tanah Air.
Presiden Jokowi hadir didampingi sejumlah menteri di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan Walikota Bogor Bima Arya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara itu mengatakan banyak ASN yang merasa khawatir saat memasuki usia pensiun.
"Tapi saya melihat bahwa sekarang ini juga yang namanya tunjangan yang diberikan oleh pemerintah kepada ASN kita menurut saya lebih dari cukup asal tidak konsumtif, asal bisa menabung, bisa mengelola keuangan dengan baik," kata Presiden.
Ia pun berpesan kepada ribuan ASN dan pensiunan yang hadir untuk hati-hati dan cermat dalam mengelola uang tunjangan hari tua.
"Apabila pengelolaan keuangan ini benar, betul ini akan memberikan nilai tambah kesejaheraan bagi kita," kata Presiden.
Pada kesempatan itu hadir 5.000 pensiunan dan ASN yang terdiri dari 4.000 ASN yang akan pensiun dalam 2-3 tahun ke depan dari Pemprov, Pemkot, Pemkab, Kementerian/Lembaga seluruh Indonesia dan 1.000 pensiunan yang sudah punya usaha sendiri.
Acara itu akan dirangkai dengan kisah sukses pensiunan ASN yang berwirausaha, pendampingan masuk e-commerce, bisnis waralaba, dan konsultasi pendampingan dari bank BUMN.
Direktur Utama PT Taspen (Persero) Iqbal Latanro saat menyampaikan laporan dalam acara tersebut yang digelar di SICC, Sentul, Rabu, mengatakan kehadiran Presiden menjadi simbol bahwa pemerintah tidak pernah melupakan para purnatugas.
"Yang dikhawatirkan para calon pensiunan adalah kualitas hidup masa tua, kesehatan fisik dan finansial, banyak calon pensiunan yang tidak siap pensiun sehingga banyak yang ingin usaha untuk memenuhi kebutuhan," katanya.
Pihaknya mencatat, sebanyak 7 dari 10 pensiunan harus melanjutkan bekerja untuk menyambung kebutuhan hidupnya.
"Dan 70 persen pensiunan banyak yang bergantung pada orang lain. Acara ini bertujuan memberikan semangat untuk para ASN agar berkarya terus di masa purnatugas," katanya.
Pihaknya menegaskan akan berupaya terus untuk menyejahterakan purnatugas dan pensiun.
Oleh karena itu, ia menyambut baik kehadiran Presiden Jokowi sebagai wujud kehadiran negara dalam upaya pemberdayaan terhadap para ASN dan pensiunan di Tanah Air.
Presiden Jokowi hadir didampingi sejumlah menteri di antaranya Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, dan Walikota Bogor Bima Arya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri acara itu mengatakan banyak ASN yang merasa khawatir saat memasuki usia pensiun.
"Tapi saya melihat bahwa sekarang ini juga yang namanya tunjangan yang diberikan oleh pemerintah kepada ASN kita menurut saya lebih dari cukup asal tidak konsumtif, asal bisa menabung, bisa mengelola keuangan dengan baik," kata Presiden.
Ia pun berpesan kepada ribuan ASN dan pensiunan yang hadir untuk hati-hati dan cermat dalam mengelola uang tunjangan hari tua.
"Apabila pengelolaan keuangan ini benar, betul ini akan memberikan nilai tambah kesejaheraan bagi kita," kata Presiden.
Pada kesempatan itu hadir 5.000 pensiunan dan ASN yang terdiri dari 4.000 ASN yang akan pensiun dalam 2-3 tahun ke depan dari Pemprov, Pemkot, Pemkab, Kementerian/Lembaga seluruh Indonesia dan 1.000 pensiunan yang sudah punya usaha sendiri.
Acara itu akan dirangkai dengan kisah sukses pensiunan ASN yang berwirausaha, pendampingan masuk e-commerce, bisnis waralaba, dan konsultasi pendampingan dari bank BUMN.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: