Siem Reap (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembentukan Dewan Kebudayaan Asia atau Asian Cultural Council (ACC) bertujuan untuk mengembalikan peradaban Asia melalui kerja sama partai politik se-Asia.

“Pembentukan ACC ini tentu agar kita juga ‘care’ membicarakan masalah-masalah budaya, agama; supaya ini mempererat hubungan antarnegara Asia, khususnya dengan partai-partai,” kata Wapres JK usai menghadiri peluncuran ACC di Sokha Siem Reap Convention Centre Kamboja, Selasa.

Wapres mengatakan selama ini forum partai politik Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP) lebih banyak mendiskusikan bidang politik dan ekonomi.

Oleh karena itu, Wapres JK sebagai salah satu penggagas ACC mengusulkan adanya pendekatan budaya antarnegara Asia untuk membangun peradaban dan menjaga perdamaian di kawasan.

“Sebagaimana kita tahu, peradaban Asia lebih dulu daripada Barat, tapi sekarang ini kita perlu meningkatkan itu. Targetnya ialah tentu kita berbicara membangun juga civilization,” jelasnya.

Melalui pendekatan budaya, JK mengatakan pembangunan Asia akan mengalami peningkatan, khususnya dalam hal penjagaan perdamaian.

“Fokusnya bagaimana budaya mengikat kita, sehingga timbul peningkatan perdamaian, membangun kembali wilayah Asia ini sebagaimana kemajuannya kembali,” ujar Wapres.

Dewan Kebudayaan Asia dibentuk sebagai lembaga afiliasi dari Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP), untuk mengembangkan kerja sama di bidang kebudayaan antara negara-negara di kawasan Asia.

Dewan Kebudayaan Asia mendorong dialog yang berkelanjutan antara penerima hibah dan seniman, serta cendekiawan melalui jaringan individu yang dinamis dan kuat di antara lintas disiplin dan di seluruh dunia.