Penderita thalasemia di Purbalingga mendapat bantuan
15 Januari 2019 20:44 WIB
Pusat Kesehatan Ibu Dan Anak RSCN Kiara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono (kanan) dan Menkes Nafsiah Mboi (ketiga kanan) mengunjungi ruang perawatan anak penderita Thalasemia usai meresmikan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak RSCM Kiara di Jakarta, Selasa (9/9). RSCM bersama Fakultas Kedokteran UI melalui Pusat Kesehatan Ibu dan Anak RSCM Kiara tersebut akan menjadi inovator, motivator dan akselerator dalam pembentukan generasi Indonesia yang gemilang. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/Koz/nz/14)
Purbalingga, Jateng, 15/1 (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan bagi 61 penderita penyakit thalasemia, kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Purbalingga Eni Sosiatman.
"Bantuan yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp1,8 juta per orang ini ditujukan untuk membantu meringankan beban para penderita penyakit thalasemia dan keluarganya dalam hal pembiayaan pengobatan," katanya di Purbalingga, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Purbalingga juga terus memberikan dukungan moril kepada para penderita thalasemia agar mereka tetap bersemangat dan tidak putus asa.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan thalasemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan darah dengan hemoglobin sedikit akibat faktor genetik.
"Penderita penyakit thalasemia harus menjalani transfusi darah secara rutin untuk mempertahankan kesehatannya sehingga hal itu menjadi beban tersendiri," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia meminta maaf kepada para penderita thalasemia karena Pemkab Purbalingga belum bisa memberikan pelayanan secara maksimal.
Kendati demikian, dia mengharapkan bantuan yang diberikan Pemkab Purbalingga kepada para penderita thalasemia dapat dimanfaatkan untuk meringankan pengobatan.
"Saat ini di Purbalingga sudah dibentuk Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI). Melalui perhimpunan itu, kami mengharapkan para orang tua dari penderita untuk bisa saling menguatkan, saling mmeberikan dukungan, dan `sharing` agar tidak merasa sendiri karena ternyata banyak orang yang merasakan hal serupa," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua POPTI Kabupaten Purbalingga Ahmad Hamid Supriyono menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga atas bantuan yang diberikan untuk penderita thalasemia.
Dia mengharapkan bantuan tersebut dapat memberikan semangat bagi orang tua penderita thalasemia untuk terus mengobati anaknya agar hemoglobin yang memadai bisa dipertahankan
"Dengan demikian para penderita tetap menjadi anak-anak yang berkualitas dalam hidupnya. Kepada orang tua penderita, mudah mudahan amanat dapat kita laksanakan sebaik-baiknya, mudah mudahan ini adalah sebagai ladang ibadah bagi kita," katanya.
Baca juga: Kasus thalasemia meningkat karena minim pemahaman
Baca juga: Penderita thalasemia mayor harus transfusi darah seumur hidup
Baca juga: Cegah bertambahnya penderita thalasemia lewat skrining
"Bantuan yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Purbalingga sebesar Rp1,8 juta per orang ini ditujukan untuk membantu meringankan beban para penderita penyakit thalasemia dan keluarganya dalam hal pembiayaan pengobatan," katanya di Purbalingga, Selasa.
Menurut dia, Pemkab Purbalingga juga terus memberikan dukungan moril kepada para penderita thalasemia agar mereka tetap bersemangat dan tidak putus asa.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan thalasemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainan darah dengan hemoglobin sedikit akibat faktor genetik.
"Penderita penyakit thalasemia harus menjalani transfusi darah secara rutin untuk mempertahankan kesehatannya sehingga hal itu menjadi beban tersendiri," katanya.
Terkait dengan hal itu, dia meminta maaf kepada para penderita thalasemia karena Pemkab Purbalingga belum bisa memberikan pelayanan secara maksimal.
Kendati demikian, dia mengharapkan bantuan yang diberikan Pemkab Purbalingga kepada para penderita thalasemia dapat dimanfaatkan untuk meringankan pengobatan.
"Saat ini di Purbalingga sudah dibentuk Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI). Melalui perhimpunan itu, kami mengharapkan para orang tua dari penderita untuk bisa saling menguatkan, saling mmeberikan dukungan, dan `sharing` agar tidak merasa sendiri karena ternyata banyak orang yang merasakan hal serupa," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua POPTI Kabupaten Purbalingga Ahmad Hamid Supriyono menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Purbalingga atas bantuan yang diberikan untuk penderita thalasemia.
Dia mengharapkan bantuan tersebut dapat memberikan semangat bagi orang tua penderita thalasemia untuk terus mengobati anaknya agar hemoglobin yang memadai bisa dipertahankan
"Dengan demikian para penderita tetap menjadi anak-anak yang berkualitas dalam hidupnya. Kepada orang tua penderita, mudah mudahan amanat dapat kita laksanakan sebaik-baiknya, mudah mudahan ini adalah sebagai ladang ibadah bagi kita," katanya.
Baca juga: Kasus thalasemia meningkat karena minim pemahaman
Baca juga: Penderita thalasemia mayor harus transfusi darah seumur hidup
Baca juga: Cegah bertambahnya penderita thalasemia lewat skrining
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: