Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia periode Desember 2018 mencapai 15,28 miliar dolar AS atau turun 9,60 persen dibanding November 2018, namun naik 1,16 persen jika dibandingkan Desember 2017.
"Impor nonmigas Desember 2018 mencapai 13,31 miliar dolar AS atau turun 5,14 persen dibanding November 2018, sebaliknya meningkat 6,16 persen jika dibanding Desember 2017," kata Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Selasa.
Suharyanto memaparkan, impor migas Desember 2018 mencapai 1,97 miliar dolar AS atau turun 31,45 persen dibanding November 2018, demikian juga apabila dibandingkan Desember 2017 turun 23,33 persen.
Penurunan impor nonmigas terbesar Desember 2018 dibanding November 2018 adalah golongan bahan kimia organik sebesar 174,4 juta dolar AS atau 27,07 persen.
Sedangkan, peningkatan impor terbesar adalah golongan buah-buahan sebesar 69,8 juta dolar AS atau 68,90 persen.
"Hal ini dipengaruhi meningkatnya permintaan buah-buahan pada Natal dan Tahun Baru 2019," ujarnya.
Adapun tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Desember 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai 45,24 miliar dolar AS atau 28,49 persen, Jepang 17,94 miliar dolar AS atau 11,30 persen, dan Thailand 10,85 miliar dolar AS atau 6,83 persen.
Kemudian, impor nonmigas berasal dari ASEAN sebesar 19,85 persen, sementara dari Uni Eropa 8,86 persen.
Baca juga: BPS: peralatan mesin sumbang impor nonmigas Oktober
Impor Desember 2018 turun 9,60 persen
15 Januari 2019 12:30 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (ANTARA/Calvin Basuki)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: