KKN tematik universitas membangun desa Unej diapresiasi Australia
14 Januari 2019 20:24 WIB
Mobil Listrik JEMBER, 14/2 - MOBIL LISTRIK. Rektor Universitas Jember (Unej), M. Hasan menaiki mobil listrik Sinosi I di Universitas Jember, Jawa Timur, Kamis (14/2). Mobil listrik Sinosi (Sing Nomor Siji) I buatan Fakultas Teknik Unej menggunakan energi baterai yang kuat menempuh 35 kilometer per sekali pengisian dengan kecepatan maksimal 50 Km per jam. FOTO ANTARA/Seno S./ed/pd/13.
Jember, 14/1 (ANTARA News) - Pemerintah Australia melalui Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) mengapresiasi Universitas Jember (Unej) melalui program kuliah kerja nyata (KKN) tematik yang dapat menjadi universitas membangun desa.
"Program KKN yang dilakukan oleh Unej telah membantu desa, agar berdaya melalui KKN tematik, sehingga Unej benar-benar menjadi kampus Universitas Membangun Desa (UMD) yang merupakan salah satu program yang digulirkan oleh pemerintah Australia," kata Innovation Manager KOMPAK, Citra Aulia di Gedung Soetardjo Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Sebanyak 956 mahasiswa Unej yang akan melaksanakan program KKN periode I tahun akademik 2018/2019 mengikuti kegiatan pembekalan bertema "Membuka Inspirasi untuk Pemanfaatan Potensi Desa" , yang diselenggarakan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) di Gedung Soetardjo Unej.
"Kami menyaksikan banyak program yang dilakukan melalui program KKN Unej mampu membangun desa, misalnya dengan Sistem Administrasi Informasi Desa di Bondowoso, Desa Peduli Buruh Migran di Jember, Desa Wisata di Bondowoso hingga pencegahan stunting di berbagai kabupaten di wilayah Besuki Raya," katanya.
Menurutnya keberhasilan Unej mengelola program UMD melalui program KKN bahkan menarik minat Pemerintah Kabupaten Pangkajene Kepulauan di Sulawesi Selatan untuk mereplikasikan di daerahnya.
"Kami memberikan kepercayaan kepada Unej untuk membina UIN Maulana Malik Ibrahim dan IAIN Kediri dalam menjalankan program universitas membangun desa yang dimotori oleh KOMPAK di daerahnya masing-masing. Jalinan kerja sama Unej dengan KOMPAK sudah dimulai sejak 2016," katanya.
Ketua LP2M Unej Prof Achmad Subagio mengatakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa peserta program KKN dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan inspirasi dalam merancang program, sehingga tujuan program yang sudah ditentukan dapat tercapai.
"Masa KKN tidak terlalu panjang yakni hanya 45 hari saja, sehingga dengan pembekalan seperti itu, kami berharap mahasiswa sudah punya gambaran bagaimana menemukan masalah, memetakan potensi desa hingga menyusun program yang tepat sehingga kehadiran mereka di desa benar-benar dapat menggerakkan potensi desa," katanya.
Dalam kegiatan pembekalan itu, Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M menampilkan sejumlah testimoni para mahasiswa yang telah berhasil menjalankan program KKN tematik di periode-periode sebelumnya.
Salah satu testimoni disampaikan oleh Ahmad Syaikhudin yang bersama kawan-kawannya berhasil melaksanakan Festival Desa Bebas Stunting di Desa Cindogo, Tapen, Bondowoso pada tahun 2018.
Dalam kegiatan itu, Syaikhudin menggelar acara festival desa bebas stunting yang meliputi Ayah Hebat, Ibu Pintar, Remaja Tanggap, Giat Kader, hingga lomba pembuatan MP-ASI dan lomba kebersihan.
"Dari pengalaman kami, jangan terkesan menggurui, apalagi serta merta memberikan cap desa tertentu tergolong rawan atau terbelakang. Saran saya coba dekati perangkat desa dan tokoh desa agar program yang kita laksanakan dapat berhasil," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran itu.
Sementara itu, Rektor Unej Moh Hasan mengatakan program KKN adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mencetak rekam jejak yang baik di masyarakat karena jika program yang dijalankan berhasil memberikan solusi, maka anggapan bahwa perguruan tinggi bak menara gading, akan roboh dengan sendirinya.
"Untuk itu Unej akan terus menjalankan program KKN tematik baik berupa program desa digital, desa wirausaha, desa peduli buruh migran (desbumi), desa bebas stunting, dan desa wisata. Agar program tersebut berkelanjutan, maka desa-desa tersebut akan menjadi desa binaan Unej," ujarnya.
Materi pembekalan juga diberikan oleh para Dosen Pembina Lapangan (DPL) diantaranya M. Hadi Makmur, Ali Badrudin, dan Hermanto Rahman.
Kegiatan pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan program KKN berlangsung meriah dan atraktif dengan kehadiran sandiwara yang dimainkan oleh para mahasiswa Kampus Tegalboto dengan temanya menyesuaikan dengan tema KKN yang dijalankan, bahkan peserta juga dihibur oleh penampilan musik akustik oleh kelompok musik Lingkar Merimbun.
Baca juga: Menristekdikti tetapkan Unej pusat unggulan bioteknologi pertanian dan kesehatan
Baca juga: Kemenlu dirikan Pusat Studi ASEAN di Unej
"Program KKN yang dilakukan oleh Unej telah membantu desa, agar berdaya melalui KKN tematik, sehingga Unej benar-benar menjadi kampus Universitas Membangun Desa (UMD) yang merupakan salah satu program yang digulirkan oleh pemerintah Australia," kata Innovation Manager KOMPAK, Citra Aulia di Gedung Soetardjo Kampus Unej, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin.
Sebanyak 956 mahasiswa Unej yang akan melaksanakan program KKN periode I tahun akademik 2018/2019 mengikuti kegiatan pembekalan bertema "Membuka Inspirasi untuk Pemanfaatan Potensi Desa" , yang diselenggarakan oleh Pusat Pemberdayaan Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) di Gedung Soetardjo Unej.
"Kami menyaksikan banyak program yang dilakukan melalui program KKN Unej mampu membangun desa, misalnya dengan Sistem Administrasi Informasi Desa di Bondowoso, Desa Peduli Buruh Migran di Jember, Desa Wisata di Bondowoso hingga pencegahan stunting di berbagai kabupaten di wilayah Besuki Raya," katanya.
Menurutnya keberhasilan Unej mengelola program UMD melalui program KKN bahkan menarik minat Pemerintah Kabupaten Pangkajene Kepulauan di Sulawesi Selatan untuk mereplikasikan di daerahnya.
"Kami memberikan kepercayaan kepada Unej untuk membina UIN Maulana Malik Ibrahim dan IAIN Kediri dalam menjalankan program universitas membangun desa yang dimotori oleh KOMPAK di daerahnya masing-masing. Jalinan kerja sama Unej dengan KOMPAK sudah dimulai sejak 2016," katanya.
Ketua LP2M Unej Prof Achmad Subagio mengatakan kegiatan pembekalan bagi mahasiswa peserta program KKN dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan inspirasi dalam merancang program, sehingga tujuan program yang sudah ditentukan dapat tercapai.
"Masa KKN tidak terlalu panjang yakni hanya 45 hari saja, sehingga dengan pembekalan seperti itu, kami berharap mahasiswa sudah punya gambaran bagaimana menemukan masalah, memetakan potensi desa hingga menyusun program yang tepat sehingga kehadiran mereka di desa benar-benar dapat menggerakkan potensi desa," katanya.
Dalam kegiatan pembekalan itu, Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M menampilkan sejumlah testimoni para mahasiswa yang telah berhasil menjalankan program KKN tematik di periode-periode sebelumnya.
Salah satu testimoni disampaikan oleh Ahmad Syaikhudin yang bersama kawan-kawannya berhasil melaksanakan Festival Desa Bebas Stunting di Desa Cindogo, Tapen, Bondowoso pada tahun 2018.
Dalam kegiatan itu, Syaikhudin menggelar acara festival desa bebas stunting yang meliputi Ayah Hebat, Ibu Pintar, Remaja Tanggap, Giat Kader, hingga lomba pembuatan MP-ASI dan lomba kebersihan.
"Dari pengalaman kami, jangan terkesan menggurui, apalagi serta merta memberikan cap desa tertentu tergolong rawan atau terbelakang. Saran saya coba dekati perangkat desa dan tokoh desa agar program yang kita laksanakan dapat berhasil," kata mahasiswa Fakultas Kedokteran itu.
Sementara itu, Rektor Unej Moh Hasan mengatakan program KKN adalah kesempatan bagi mahasiswa untuk mencetak rekam jejak yang baik di masyarakat karena jika program yang dijalankan berhasil memberikan solusi, maka anggapan bahwa perguruan tinggi bak menara gading, akan roboh dengan sendirinya.
"Untuk itu Unej akan terus menjalankan program KKN tematik baik berupa program desa digital, desa wirausaha, desa peduli buruh migran (desbumi), desa bebas stunting, dan desa wisata. Agar program tersebut berkelanjutan, maka desa-desa tersebut akan menjadi desa binaan Unej," ujarnya.
Materi pembekalan juga diberikan oleh para Dosen Pembina Lapangan (DPL) diantaranya M. Hadi Makmur, Ali Badrudin, dan Hermanto Rahman.
Kegiatan pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan program KKN berlangsung meriah dan atraktif dengan kehadiran sandiwara yang dimainkan oleh para mahasiswa Kampus Tegalboto dengan temanya menyesuaikan dengan tema KKN yang dijalankan, bahkan peserta juga dihibur oleh penampilan musik akustik oleh kelompok musik Lingkar Merimbun.
Baca juga: Menristekdikti tetapkan Unej pusat unggulan bioteknologi pertanian dan kesehatan
Baca juga: Kemenlu dirikan Pusat Studi ASEAN di Unej
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: