1.033 rumah rusak akibat bencana tsunami di Pandeglang
14 Januari 2019 19:11 WIB
Warga berdiri di samping rumah yang rusak akibat terjangan tsunami Selat Sunda, di kawasan Carita, Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018). Pemprov Banten menetapkan tanggap darurat bencana akibat tsunami Selat Sunda hingga Rabu, 9 Januari 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Pandeglang, Banten, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, mencatat sebanyak 1.033 unit rumah di daerah ini mengalami kerusakan akibat diterjang bencana tsunami, Sabtu (22/12/2018).
"Bencana tsunami juga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia, luka-luka dan hilang serta warga kehilangan rumah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Ferry Hasanuddin saat memimpin rapat validasi bencana tsunami, Senin, di Pandeglang.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang melakukan validasi data rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana tsunami. Data validasi itu nantinya akan ditindaklanjuti pemerintah pusat dan provinsi untuk dijadikan pengkajian.
Sebab, kata dia, para korban tsunami sangat membutuhkan kehidupan yang layak, di antaranya rumah.
Ia menjelaskan pemerintah dan BUMN dalam waktu dekat merealisasikan pembangunan hunian sementara kepada warga pengungsi. Berdasarkan hasil validasi data tercatat 1.033 unit rumah di pesisir Pandeglang mengalami rusak berat, ringan dan sedang.
"Kami berharap mereka secepatnya bisa ditangani pemerintah pusat dan provinsi," katanya.
Menurut Sekda, pendataan validasi rumah melibatkan tim dan seluruh pemangku kepentingan, karena pendataan validasi sangat penting agar warga menerima bantuan dengan tepat sasaran.
"Semua data itu ditindaklanjuti pemerintah pusat dan provinsi," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang Kurnia Satriawan mengatakan data validasi sebanyak 1.033 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana tsunami tersebat di 8 kecamatan.
Dari 1.033 unit itu antara lain kerusakan ringan sebanyak 209 unit, sedang 115 unit, rusak berat 162 unit, dan rusak total 547 unit
"Data validasi itu dilaporkan pada pemerintah pusat maupun provinsi untuk diverifikasi dan di tindaklanjuti," katanya.u
Baca juga: 443 rumah di pandeglang rusak diterjang tsunami
Baca juga: Relawan TurunTangan dan organisasi kemanusiaan Malaysia renovasi rumah di Pandeglang
"Bencana tsunami juga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia, luka-luka dan hilang serta warga kehilangan rumah," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Ferry Hasanuddin saat memimpin rapat validasi bencana tsunami, Senin, di Pandeglang.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang melakukan validasi data rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana tsunami. Data validasi itu nantinya akan ditindaklanjuti pemerintah pusat dan provinsi untuk dijadikan pengkajian.
Sebab, kata dia, para korban tsunami sangat membutuhkan kehidupan yang layak, di antaranya rumah.
Ia menjelaskan pemerintah dan BUMN dalam waktu dekat merealisasikan pembangunan hunian sementara kepada warga pengungsi. Berdasarkan hasil validasi data tercatat 1.033 unit rumah di pesisir Pandeglang mengalami rusak berat, ringan dan sedang.
"Kami berharap mereka secepatnya bisa ditangani pemerintah pusat dan provinsi," katanya.
Menurut Sekda, pendataan validasi rumah melibatkan tim dan seluruh pemangku kepentingan, karena pendataan validasi sangat penting agar warga menerima bantuan dengan tepat sasaran.
"Semua data itu ditindaklanjuti pemerintah pusat dan provinsi," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang Kurnia Satriawan mengatakan data validasi sebanyak 1.033 unit rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana tsunami tersebat di 8 kecamatan.
Dari 1.033 unit itu antara lain kerusakan ringan sebanyak 209 unit, sedang 115 unit, rusak berat 162 unit, dan rusak total 547 unit
"Data validasi itu dilaporkan pada pemerintah pusat maupun provinsi untuk diverifikasi dan di tindaklanjuti," katanya.u
Baca juga: 443 rumah di pandeglang rusak diterjang tsunami
Baca juga: Relawan TurunTangan dan organisasi kemanusiaan Malaysia renovasi rumah di Pandeglang
Pewarta: Mansyur
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: