UKM diyakini akan berkembang pesat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif
14 Januari 2019 12:32 WIB
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menyampaikan keynote speech dalam acara "2nd International Seminar on Art, Culture and Tourism" di Gedung Ksirarnawa, ISI Denpasar, Bali (13/01/2019). (Humas Kemenkop)
Jakarta (ANTARA News) - UKM diyakini akan berkembang dan bertumbuh dengan pesat khususnya di sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya meyakini UKM akan berkembang pesat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai dua sektor yang paling bersentuhan dengan teknologi informasi.
"Teknologi informasi akan memperkuat akses pemasaran UKM ke seluruh dunia dan juga memungkinkan kerja sama mereka dengan industri lain dalam mendistribusikan produk dan memberikan pelayanan ke pasar global," katanya.
Apalagi, e-commerce saat ini berkembang sangat cepat di Indonesia.
Berdasarkan data dari Institute for Development Economics and Finance (Indef), transaksi e-commerce di Indonesia pada 2017 mencapai Rp85 miliar dan diyakini angkanya akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang.
Berbicara tentang pariwisata, kata Meliadi, memang memiliki korelasi positif dengan sektor koperasi dan UKM.
"Pengembangan koperasi di suatu wilayah akan berpengaruh pada sektor UKM juga. Sebagai contoh pengembangan toko suvenir, usaha kuliner, dan bisnis homestay," katanya.
Sementara dari sisi ekonomi kreatif, nilai seni dan budaya merupakan faktor paling penting dalam sektor pariwisata.
Hal itu biasanya diwujudkan dalam bentuk seni kerajinan tangan yang dijual sebagai daya tarik wisata kepada pengunjung.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung UKM yang telah terjun pada bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif maupun yang baru saja memulai untuk terus konsisten membangun usahanya.
"Banyak kemudahan yang sudah ditawarkan pemerintah termasuk KUR yang kini bunganya sudah dipangkas menjadi 7 persen pertahun," katanya.
Selain itu berbagai kemudahan lain juga diterapkan termasuk pemangkasan pajak UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen pertahun yang diharapkan tidak akan membebani usaha mereka.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan, pihaknya meyakini UKM akan berkembang pesat di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai dua sektor yang paling bersentuhan dengan teknologi informasi.
"Teknologi informasi akan memperkuat akses pemasaran UKM ke seluruh dunia dan juga memungkinkan kerja sama mereka dengan industri lain dalam mendistribusikan produk dan memberikan pelayanan ke pasar global," katanya.
Apalagi, e-commerce saat ini berkembang sangat cepat di Indonesia.
Berdasarkan data dari Institute for Development Economics and Finance (Indef), transaksi e-commerce di Indonesia pada 2017 mencapai Rp85 miliar dan diyakini angkanya akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang.
Berbicara tentang pariwisata, kata Meliadi, memang memiliki korelasi positif dengan sektor koperasi dan UKM.
"Pengembangan koperasi di suatu wilayah akan berpengaruh pada sektor UKM juga. Sebagai contoh pengembangan toko suvenir, usaha kuliner, dan bisnis homestay," katanya.
Sementara dari sisi ekonomi kreatif, nilai seni dan budaya merupakan faktor paling penting dalam sektor pariwisata.
Hal itu biasanya diwujudkan dalam bentuk seni kerajinan tangan yang dijual sebagai daya tarik wisata kepada pengunjung.
Oleh karena itu, pihaknya mendukung UKM yang telah terjun pada bisnis pariwisata dan ekonomi kreatif maupun yang baru saja memulai untuk terus konsisten membangun usahanya.
"Banyak kemudahan yang sudah ditawarkan pemerintah termasuk KUR yang kini bunganya sudah dipangkas menjadi 7 persen pertahun," katanya.
Selain itu berbagai kemudahan lain juga diterapkan termasuk pemangkasan pajak UMKM dari 1 persen menjadi 0,5 persen pertahun yang diharapkan tidak akan membebani usaha mereka.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: