Awang "Si Pocket Rocketman" menjadi sprinter tercepat Asia
13 Januari 2019 00:06 WIB
Pebalap sepeda putra Malaysia Mohd Azizulhasni Awang berlaga di babak final balapan sepeda track sprint putra Asian Games 2018 di Jakarta International Velodrome, Kamis (30/8). (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Jakarta, (ANTARA News ) - Pebalap sepeda asal Malaysia Azizulhasni Awang menjadi sprinter tercepat di Asia setelah menjuarai nomor bergengsi sprint elit putra Asian Track Championship di Jakarta, Sabtu malam.
Pebalap berjuluk "The Pocket Rocketman" itu bersaing di final perebutan medali emas dengan pebalap China Chao Xu.
Di balapan pertama Xu keluar sebagai yang tercepat dengan waktu 10,307 detik, unggul 0,048 detik dari Awang.
Namun Awang mampu mengamankan balapan kedua dengan waktu 10,270 detik, Xu tertinggal 0,045 detik.
Dengan hasil imbang, balapan ketiga menjadi penentu. Awang yang menguntit di belakang Xu mampu melesat melewati garis finis terlebih dahulu di sprint 200m terakhir dan bahkan memperbaiki catatan waktunya menjadi 10,154 detik, unggul dengan margin sangat tipis 0,004 detik dari Xu, yang harus puas dengan medali perak.
Sementara itu medali perunggu nomor tersebut diraih oleh rekan satu negara Awang, Muhammad Shah Firdaus Sahrom.
Awang adalah pebalap spesialis balapan sprint. Pada Asian Games 2018 dia meraih satu medali emas di nomor sprint, satu medali perak di nomor team sprint, dan satu medali perunggu di nomor keirin.
Pebalap kelahiran 5 Januari 1988 itu juga adalah peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 dari nomor keirin.
Baca juga: Tim paracycling Indonesia boyong sembilan medali ATC 2019
Baca juga: M. Fadli diundang berlatih di markas federasi balap dunia
Pebalap berjuluk "The Pocket Rocketman" itu bersaing di final perebutan medali emas dengan pebalap China Chao Xu.
Di balapan pertama Xu keluar sebagai yang tercepat dengan waktu 10,307 detik, unggul 0,048 detik dari Awang.
Namun Awang mampu mengamankan balapan kedua dengan waktu 10,270 detik, Xu tertinggal 0,045 detik.
Dengan hasil imbang, balapan ketiga menjadi penentu. Awang yang menguntit di belakang Xu mampu melesat melewati garis finis terlebih dahulu di sprint 200m terakhir dan bahkan memperbaiki catatan waktunya menjadi 10,154 detik, unggul dengan margin sangat tipis 0,004 detik dari Xu, yang harus puas dengan medali perak.
Sementara itu medali perunggu nomor tersebut diraih oleh rekan satu negara Awang, Muhammad Shah Firdaus Sahrom.
Awang adalah pebalap spesialis balapan sprint. Pada Asian Games 2018 dia meraih satu medali emas di nomor sprint, satu medali perak di nomor team sprint, dan satu medali perunggu di nomor keirin.
Pebalap kelahiran 5 Januari 1988 itu juga adalah peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016 dari nomor keirin.
Baca juga: Tim paracycling Indonesia boyong sembilan medali ATC 2019
Baca juga: M. Fadli diundang berlatih di markas federasi balap dunia
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: