Jakarta (ANTARA News) - Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,0 Skala Richter mengguncang wilayah Samudera Hindia selatan Selat Sunda pada Sabtu pukul 19.04 WIB, namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan magnitudo 5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 4.9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis.

Rahmat menjelaskan gempa bumi itu berpusat di laut pada kedalaman 53 kilometer di koordinat 6,85 Lintang Sselatan dan 104,24 Bujur Timur, 158 kilometer arah selatan Kota Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, menurut dia, gempa bumi itu termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust.

Sementara hasil analisis mekanisme sumber, ia melanjutkan, menunjukkan bahwa gempa bumi dipicu oleh penyesaran naik (thrust fault).

Getaran gempa dilaporkan terasa di daerah Liwa dalam skala intensitas II - III MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat.

Hingga pukul 19.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.

Rahmat mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga:
Korban meninggal tsunami di Pandeglang capai 479 orang
Pandeglang ingin pulihkan pariwisata pascatsunami