Balap Sepeda
Minim persiapan, Marthin Losu harus puas dengan medali perak
12 Januari 2019 18:57 WIB
Atlet para-cycling Indonesia Marthin Losu memacu sepedanya di final nomor 1km time trial paracycling C4-C5 putra di ajang Asian Track Championship 2019 yang digelar di Jakarta International Velodrome, Sabtu. (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Jakarta (ANTARA News) - Atlet paracycling Indonesia Marthin Losu harus puas dengan medali perak di nomor 1 km time trial C4-C5 putra di ajang Asian Track Championship 2019 di Jakarta, Sabtu.
Marthin mencatatkan waktu 1 menit 12,089 detik untuk mengamankan medali perak bagi Indonesia, sementara medali emas diraih oleh pebalap Malaysia Zuhairie Ahmad Tarmizi dengan catatan waktu 1 menit 9,498 detik.
Sementara itu, medali perunggu diraih oleh rekan Marthin di pelatnas paracycling, Sufyan Saori yang mencatatkan waktu 1 menit 13,424 detik.
"Sebelum turun di sini persiapan saya mepet hanya satu minggu, jadi saya bersyukur dengan hasil yang saya capai hari ini. Semoga ke depannya bisa lebih baik," kata Marthin usai perlombaan.
Setelah turun di Asian Para Games 2018, Marthin dan tim paracycling Indonesia melakukan jeda latihan sehingga di ajang ATC 2019 ini penampilan mereka belum maksimal.
Sementara itu, Sufyan cukup puas dengan hasil di peringkat tiga di tengah kondisi yang belum fit pasca operasi setelah jatuh dari sepeda di APG 2018 lalu.
"Mungkin kondisi saya belum terlalu fit tapi alhamdulillah bisa menampilkan yang terbaik," kata Sufyan.
Berbeda dengan Marthin, Sufyan melakukan persiapan kurang lebih tiga minggu sebelum turun di kejuaraan tersebut.
Perlombaan kali ini juga merupakan kali pertama bagi Sufyan untuk turun di nomor balapan 1 km karena sebelumnya dia terbiasa latihan untuk nomor 4.000 meter.
Pelatih NPC tim paracyling Indonesia Fadilah Umar mengungkapkan bahwa dengan persiapan yang kurang dari satu bulan, hasil di ATC 2019 menjadi barometer baru bagi mereka.
Dari awal latihan, Umar hanya memasang target agar para atlet mampu memperbaiki catatan terbaik mereka di APG ketika turun di ATC.
Di nomor 1 km time trial, Sufyan mampu memperbaiki catatan terbaiknya dari 1 menit 17 detik ke 1 menit 13 detik. Sementara Marthin belum mampu memecahkan waktu terbaiknya di 1 menit 11 detik.
"Kita jadikan barometer untuk anak-anak. Kuncinya agar bisa menjaga performa, kamu harus latihan, kalau tidak latihan ya seperti ini. Itu lah yang kita tanamkan kepada mereka," kata Umar.
Baca juga: Sri Sugiyanti/Ni'mal Magfiroh kembali sumbang medali perak ATC 2019
Baca juga: M. Fadli raih medali emas individual pursuit putra ATC
Marthin mencatatkan waktu 1 menit 12,089 detik untuk mengamankan medali perak bagi Indonesia, sementara medali emas diraih oleh pebalap Malaysia Zuhairie Ahmad Tarmizi dengan catatan waktu 1 menit 9,498 detik.
Sementara itu, medali perunggu diraih oleh rekan Marthin di pelatnas paracycling, Sufyan Saori yang mencatatkan waktu 1 menit 13,424 detik.
"Sebelum turun di sini persiapan saya mepet hanya satu minggu, jadi saya bersyukur dengan hasil yang saya capai hari ini. Semoga ke depannya bisa lebih baik," kata Marthin usai perlombaan.
Setelah turun di Asian Para Games 2018, Marthin dan tim paracycling Indonesia melakukan jeda latihan sehingga di ajang ATC 2019 ini penampilan mereka belum maksimal.
Sementara itu, Sufyan cukup puas dengan hasil di peringkat tiga di tengah kondisi yang belum fit pasca operasi setelah jatuh dari sepeda di APG 2018 lalu.
"Mungkin kondisi saya belum terlalu fit tapi alhamdulillah bisa menampilkan yang terbaik," kata Sufyan.
Berbeda dengan Marthin, Sufyan melakukan persiapan kurang lebih tiga minggu sebelum turun di kejuaraan tersebut.
Perlombaan kali ini juga merupakan kali pertama bagi Sufyan untuk turun di nomor balapan 1 km karena sebelumnya dia terbiasa latihan untuk nomor 4.000 meter.
Pelatih NPC tim paracyling Indonesia Fadilah Umar mengungkapkan bahwa dengan persiapan yang kurang dari satu bulan, hasil di ATC 2019 menjadi barometer baru bagi mereka.
Dari awal latihan, Umar hanya memasang target agar para atlet mampu memperbaiki catatan terbaik mereka di APG ketika turun di ATC.
Di nomor 1 km time trial, Sufyan mampu memperbaiki catatan terbaiknya dari 1 menit 17 detik ke 1 menit 13 detik. Sementara Marthin belum mampu memecahkan waktu terbaiknya di 1 menit 11 detik.
"Kita jadikan barometer untuk anak-anak. Kuncinya agar bisa menjaga performa, kamu harus latihan, kalau tidak latihan ya seperti ini. Itu lah yang kita tanamkan kepada mereka," kata Umar.
Baca juga: Sri Sugiyanti/Ni'mal Magfiroh kembali sumbang medali perak ATC 2019
Baca juga: M. Fadli raih medali emas individual pursuit putra ATC
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: