Dompu (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, mencatat sebanyak 311 kepala keluarga atau 1.655 jiwa terdampak banjir akibat meluapnya sungai Silo, Jumat pukul 17.00 WITA.

"Ribuan jiwa warga terdampak banjir tersebar di Kelurahan Bada, Kelurahan Bali I, dan Kelurahan Karijawa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Dompu, Imran M Hasan, melalui keterangan tertulisnya.

Ratusan kepala keluarga terdampak banjir di Kelurahan Bada, tersebar di Lingkungan Kotabaru sebanyak 104 kk, dan Lingkungan Mantro 75 kk.

Sementara di Kelurahan Bali l, tersebar di Lingkungan Kampo Samporo sebanyak 55 kk, dan Lingkungan Sigi, Kelurahan Karijawa 97 kk.

Imran mengatakan belum ada laporan korban jiwa dalam bencana alam yang melanda tiga kelurahan tersebut.

Namun ratusan rumah penduduk terendam air hingga setinggi satu meter akibat meluapnya air sungai ketika hujan lebat terjadi selama dua jam.

Menurut Imran, air sungai Silo meluap karena tidak mampu menampung air hujan dan air kiriman dari hulu wilayah Kabupaten Bima bagian barat.

Pihaknya sudah menyalurkan bantuan bahan makanan berupa nasi bungkus untuk 1.655 jiwa yang tersebar di tiga kelurahan terdampak banjir.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB agar memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh warga terdampak," katanya.

Baca juga: Jawa Barat siaga banjir-longsor hingga Mei 2019
Baca juga: WALHI: penyebab longsor parapat akibat penebangan pohon