Tasikmalaya (ANTARA News) - Kementerian Pertanian segera meluncurkan program Santri Tani Milenial sebagai upaya kepeduliaan pemerintah terhadap generasi muda agar memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga mampu menumbuhkan perekonomian bangsa.

"Nanti akan `me-launching` Santri Tani Milenial dalam waktu dekat," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Kiara Jangkung, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat.

Ia menuturkan, program Santri Tani Milenial merupakan pertama dalam sejarah Indonesia sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada santri.

Para santri dan kiai, kata dia, telah menjadi bagian terdepan dalam berjuang melawan bangsa penjajah untuk kemerdekaan Indonesia, karena itu kaum santri harus menjadi perhatian pemerintah.

Ia berharap, dalam peluncuran program Santri Tani Milenial nanti ada perwakilan santri dan kiai dari Tasikmalaya.

"Doakan kami sehat, mungkin dua minggu ke depan (launching), kami minta ada perwakilan kiai dan santri dari Tasikmalaya," katanya di hadapan Wakil Gubernnur Jabar Uu Ruzhanul Ulum dan pejabat Pemkab Tasikmalaya.

Ia menyampaikan, pemerintah akan terus memberikan yang terbaik untuk mengembangkan pertanian di Indonesia dengan membuat berbagai program dan menyalurkan bantuan pertanian untuk masyarakat.

Bahkan, lanjut dia, pemerintah telah meluncurkan program asuransi untuk pertanian yang gagal panen sehingga petani tidak mengalami kerugian ketika terjadi bencana.

"Ada bantuan asuransi, kalau gagal panen ada asuransi, ini pertama dalam sejarah Indonesia," katanya.

Dalam kunjungan Menteri Pertanian ke Tasikmalaya itu diselingi dengan pemberian bantuan langsung berupa ayam bagi para santri dan uang berupa kartu ATM kepada anak-anak.

Menteri meminta kepada santri yang hadir dalam acara tersebut untuk naik ke panggung, dan menjanjikan bagi mereka yang bisa menjalankan program beternak ayam akan diberi langsung ayam sesuai permintaan.

Sejumlah santri yang maju meminta 10-20 ekor ayam, namun ada juga santri yang dengan percaya diri meminta kepada menteri sebanyak 200 sampai 250 ekor ayam.

Permintaan santri itu dikabulkan oleh menteri dan disebutkan akan diberikan paling lambat selama satu pekan.

"Diusahakan satu minggu ini bisa dikirim," kata Andi.

Baca juga: BI sebut pesantren bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Mentan ajak petani gelorakan semangat ekspor