Puting beliung landa Rancaekek Bandung
11 Januari 2019 18:56 WIB
Tampak pusaran angin dengan melontarkan material dalam peristiwa puting beliung di Rancaengkek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat sore (11/1/2018). (Screenshot video YouTube)
Bandung (ANTARA News) - Puting beliung melanda kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung pada Jumat sore sekitar pukul 15.12 WIB dan menyebabkan beberapa rumah rusak dan beberapa atap rumah terbawa angin.
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Toni Sukma Wijaya di Bandung, Jumat, menjelaskan bahea kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit himawari terpantau awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus meliputi wilayah Bandung bagian timur.
"Pengukuran pos hujan observasi yang tercatat di Pos Hujan Cileunyi, kurang dari satu jam tercatat 16 mm, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat," ujar Toni saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hujan dan pembentukan angin yang terjadi di Bandung timur tersebut disebabkan baik oleh faktor regional dan global. Dari sisi regional, adanya pertemuan massa udara di sekitar Jabar dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian tengah.
Kemudian faktor global, karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.
"Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15.12 WIB," kata dia.
Pelaporan data pengamatan permukaan di Stasiun Geofisika Bandung, suhu Maksimum pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 14:00 WIB sebesar 29,3?C, dengan kelembapan udara sekitar 59 persen.
Pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari, pada pukul 15.00 WIB suhu tercatat 27,0?C dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.
Mengingat Jawa Barat masuk dalam puncak musim hujan, Toni mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta menjauhi pohon-pohon yang rindang atau bangunan-bangunan yang rapuh.
"Usahakan tidak keluar rumah di saat hujan lebat disertai angin kencang, petir atau kilat. Bagi pengendara motor agar menghindari genangan air dan tidak berteduh di bawah pohon saat hujan lebat disertai angin," kata Toni.
Sementara itu, Humas Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, pihaknya akan terjun ke lokasi untuk memastikan tidak ada korban jiwa.
"Kantor SAR Bandung menerjunkan pasukannya. Bila ada korban kami siap mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman," kata dia.
Baca juga: Puting beliung harus diwaspadai Aceh, sebut BMKG
Baca juga: Korban puting beliung Musi Banyuasin mendapat bantuan pemda
Kepala Stasiun BMKG Bandung, Toni Sukma Wijaya di Bandung, Jumat, menjelaskan bahea kondisi atmosfer berdasarkan citra satelit himawari terpantau awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus meliputi wilayah Bandung bagian timur.
"Pengukuran pos hujan observasi yang tercatat di Pos Hujan Cileunyi, kurang dari satu jam tercatat 16 mm, masuk dalam kategori curah hujan dengan intensitas lebat," ujar Toni saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hujan dan pembentukan angin yang terjadi di Bandung timur tersebut disebabkan baik oleh faktor regional dan global. Dari sisi regional, adanya pertemuan massa udara di sekitar Jabar dan belokan angin (shearline) di Jawa Barat bagian tengah.
Kemudian faktor global, karena terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan konvektif potensial hujan.
"Dari pantauan citra radar terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif dengan kategori hujan sedang-lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15.12 WIB," kata dia.
Pelaporan data pengamatan permukaan di Stasiun Geofisika Bandung, suhu Maksimum pada tanggal 11 Januari 2019 pukul 14:00 WIB sebesar 29,3?C, dengan kelembapan udara sekitar 59 persen.
Pada saat awal pembentukan awan cumulonimbus (Cb) di siang menjelang sore hari, pada pukul 15.00 WIB suhu tercatat 27,0?C dengan kelembapan udara sekitar 67 persen.
Mengingat Jawa Barat masuk dalam puncak musim hujan, Toni mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan waspada, serta menjauhi pohon-pohon yang rindang atau bangunan-bangunan yang rapuh.
"Usahakan tidak keluar rumah di saat hujan lebat disertai angin kencang, petir atau kilat. Bagi pengendara motor agar menghindari genangan air dan tidak berteduh di bawah pohon saat hujan lebat disertai angin," kata Toni.
Sementara itu, Humas Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, pihaknya akan terjun ke lokasi untuk memastikan tidak ada korban jiwa.
"Kantor SAR Bandung menerjunkan pasukannya. Bila ada korban kami siap mengevakuasi warga ke lokasi lebih aman," kata dia.
Baca juga: Puting beliung harus diwaspadai Aceh, sebut BMKG
Baca juga: Korban puting beliung Musi Banyuasin mendapat bantuan pemda
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: