IHSG akhir pekan lanjutkan penguatan dipengaruhi sentimen eksternal
11 Januari 2019 17:09 WIB
Arsip Foto. Sejumlah pengunjung duduk berlatar belakang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ditutup melanjutkan penguatan masih dipengaruhi sentimen eksternal.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 32,75 poin atau 0,52 persen menjadi 6.361,46. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,68 poin atau 0,36 persen menjadi 1.013,31.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang di Jakarta, Jumat mengatakan sentimen yang menopang IHSG masih datang dari eksternal, salah satunya sikap the Fed yang dovish.
"The Fed kemungkinan baru menaikan suku bunga Fed pada Juni, cenderung melambat dibandingkan 2018 lalu," ujarnya.
Menurut dia, melambatnya kenaikan suku bunga the Fed maka akan mempengaruhi kebijakan Bank indonesia terhadap BI 7-Day Repo Rate, dengan begitu investor cenderung akan memindahkan dananya dari instrumen keuangan ke saham dengan harapan imbal hasil yang lebih tinggi.
"Maka itu, pasar saham cenderung mulai menguat dan diiringi aliran dana asing yang mulai masuk," katanya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp812,66 miliar pada hari ini (Jumat, 11/1).
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (11/1) sebanyak 454.941 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,99 miliar lembar saham senilai Rp8,44 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 157 saham menurun, dan 140 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 195,98 poin (0,97 persen) ke 20.359,69, indeks Hang Seng menguat 145,90 poin (0,55 persen) ke 26.667,30, dan indeks Strait Times menguat 15,14 poin (0,48 persen) ke posisi 3.198,65.
Baca juga: Analis: IHSG berpotensi lanjutkan kenaikan
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 32,75 poin atau 0,52 persen menjadi 6.361,46. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,68 poin atau 0,36 persen menjadi 1.013,31.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang di Jakarta, Jumat mengatakan sentimen yang menopang IHSG masih datang dari eksternal, salah satunya sikap the Fed yang dovish.
"The Fed kemungkinan baru menaikan suku bunga Fed pada Juni, cenderung melambat dibandingkan 2018 lalu," ujarnya.
Menurut dia, melambatnya kenaikan suku bunga the Fed maka akan mempengaruhi kebijakan Bank indonesia terhadap BI 7-Day Repo Rate, dengan begitu investor cenderung akan memindahkan dananya dari instrumen keuangan ke saham dengan harapan imbal hasil yang lebih tinggi.
"Maka itu, pasar saham cenderung mulai menguat dan diiringi aliran dana asing yang mulai masuk," katanya.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp812,66 miliar pada hari ini (Jumat, 11/1).
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (11/1) sebanyak 454.941 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,99 miliar lembar saham senilai Rp8,44 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 157 saham menurun, dan 140 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 195,98 poin (0,97 persen) ke 20.359,69, indeks Hang Seng menguat 145,90 poin (0,55 persen) ke 26.667,30, dan indeks Strait Times menguat 15,14 poin (0,48 persen) ke posisi 3.198,65.
Baca juga: Analis: IHSG berpotensi lanjutkan kenaikan
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: