Jakarta (ANTARA News) - Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Laras Sekarasih mengatakan mediator bagi anak-anak dalam bermedia bukan hanya orang tua kandung, melainkan juga kakek-nenek atau anggota keluarga lain yang terlibat dalam pengasuhan.

"Penelitian tentang mediasi orang tua selama ini sering fokus pada orang tua saja. Padahal, kakek-nenek dan anggota keluarga lain juga berperan penting," kata Laras dihubungi di Jakarta, Jumat.

Laras mengatakan di Indonesia dan banyak negara Asia lainnya, kakek-nenek dan anggota keluarga lain sering ikut terlibat dalam pengasuhan anak.

Karena itu, kakek-nenek dan anggota keluarga lain yang terlibat dalam pengasuhan juga berperan penting dalam membantu memilih media yang tepat bagi anak.

"Mereka menjadi 'extended family mediation'. Seharusnya penelitian tentang mediasi media bagi anak-anak juga melihat mereka sebagai salah satu variabel," katanya.

Untuk mendorong penelitian lebih banyak tentang mediasi media bagi anak, Laras yang merupakan editor Jurnal Makara Human Behavior Studies in Asia yang diterbitkan Universitas Indonesia menyampaikan pandangannya itu salam simposium kecil yang diadakan di Jakarta, pada Selasa (8/1) dan Rabu (9/1).

Simposium mini yang mengangkat tema "Anak Muda dan Media" untuk membahas beragam aspek perilaku bermedia anak dan remaja itu menghadirkan peneliti dari berbagai negara yang telah melakukan banyak publikasi di berbagai jurnal internasional sebagai pembicara.

Simposium yang diadakan Makara Human Behavior Studies in Asia itu diikuti akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia sebagai peserta yang juga sudah menghasilkan banyak publikasi di jurnal ilmiah.

Baca juga: Menteri Yohana minta media ikut edukasi masyarakat cegah perkawinan anak
Baca juga: Pakar: media sosial salah satu penyebab anak jadi materialistis