Kuota batu bara 2019 dipatok 25 persen
11 Januari 2019 14:47 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi realisasi produksi batubara nasional tahun 2019 dapat menembus angka 500 juta ton. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jakarta (ANTARA News) - Kebijakan pemanfaan batu bara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) akan tetap diberlakukan pada tahun ini, jatah kuota untuk pasar domestik pada 2019 akan dipatok pada kisaran 20-25 persen.
"Mengenai DMO, kebijakan 2019 masih tetap sama, besarannya berapa, mungkin 20-25 persen itu biasanya sekitar itu, tergantung produksi nasional, harganya masih 70 dolar AS," ujar Direktur Jendaral Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Pemanfaatan batubara domestik ini diperuntukan untuk menjamin pasokan kebutuhan sumber energi primer dan bahan baku di dalam negeri serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang.
Setiap tahun jumlahnya pun bertambah, tahun 2014 DMO sebanyak 76 juta Ton, Tahun 2015 sebanyak 86 juta Ton, Tahun 2016 sebanyak 91 juta Ton, Tahun 2017 sebanyak 97 juta Ton dan Tahun 2018 sebanyak 115 juta Ton.
Produksi batubara tahun 2018 sendiri meningkat menjadi 528 juta Ton dibanding produksi tahun 2017 sebesar 461 juta Ton. Diperkirakan produksitahun 2019 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2018, terutama untuk produksi dari daerah. Sementara untuk produksi dari perusahaan tambang besar atau PKP2B maupun yang diterbitkan pemerintah pusat tercatat 380 juta ton.
Perbaikan pengelolaan batubara nasional pun terus dilakukan. Pada tahun 2018, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah mencatatkan beberapa capaian seperti amandemen PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) dan KK (Kontrak Karya). Seluruh PKP2B yang berjumlah 68 PKP2B dan 29 KK telah melakukan amandemen, sisanya 2 KK belum melakukan amandemen kontrak.
Perbaikan Tata Kelola Pertambangan tidak hanya dilakukan dengan pembaruan atau amandemen perjanjian dan kontrak, melainkan juga fokus pada pembenahan izin usaha pertambangan.
Pada periode 2015 - 2018 Forum Korsup KPK dan Ditjen Minerba telah melakukan pencabutan terhadap 4.678 IUP, dan 5.131 IUP telah memiliki status Clean and Clear (CnC).
Baca juga: Pasokan batu bara domestik 2018 melejit
Baca juga: Harga batu bara dipatok 92,41 dolar AS
"Mengenai DMO, kebijakan 2019 masih tetap sama, besarannya berapa, mungkin 20-25 persen itu biasanya sekitar itu, tergantung produksi nasional, harganya masih 70 dolar AS," ujar Direktur Jendaral Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Pemanfaatan batubara domestik ini diperuntukan untuk menjamin pasokan kebutuhan sumber energi primer dan bahan baku di dalam negeri serta pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang.
Setiap tahun jumlahnya pun bertambah, tahun 2014 DMO sebanyak 76 juta Ton, Tahun 2015 sebanyak 86 juta Ton, Tahun 2016 sebanyak 91 juta Ton, Tahun 2017 sebanyak 97 juta Ton dan Tahun 2018 sebanyak 115 juta Ton.
Produksi batubara tahun 2018 sendiri meningkat menjadi 528 juta Ton dibanding produksi tahun 2017 sebesar 461 juta Ton. Diperkirakan produksitahun 2019 tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2018, terutama untuk produksi dari daerah. Sementara untuk produksi dari perusahaan tambang besar atau PKP2B maupun yang diterbitkan pemerintah pusat tercatat 380 juta ton.
Perbaikan pengelolaan batubara nasional pun terus dilakukan. Pada tahun 2018, Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara telah mencatatkan beberapa capaian seperti amandemen PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara) dan KK (Kontrak Karya). Seluruh PKP2B yang berjumlah 68 PKP2B dan 29 KK telah melakukan amandemen, sisanya 2 KK belum melakukan amandemen kontrak.
Perbaikan Tata Kelola Pertambangan tidak hanya dilakukan dengan pembaruan atau amandemen perjanjian dan kontrak, melainkan juga fokus pada pembenahan izin usaha pertambangan.
Pada periode 2015 - 2018 Forum Korsup KPK dan Ditjen Minerba telah melakukan pencabutan terhadap 4.678 IUP, dan 5.131 IUP telah memiliki status Clean and Clear (CnC).
Baca juga: Pasokan batu bara domestik 2018 melejit
Baca juga: Harga batu bara dipatok 92,41 dolar AS
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: