Menkeu: jembatan Leta Oar Laran tingkatkan akses perekonomian
11 Januari 2019 13:24 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyapa warga seusai meresmikan jembatan Leta Oar Ralan di Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, Kamis (10/1/2019). Jembatan Leta Oar Ralan sepanjang 322,80 meter dibangun menggunakan anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp.123,07 miliar yang menyambungkan pulau Yamdena dengan pulau Larat dan akan memberikan manfaat peningkatan perekonomian masyarakat serta akses kedua pulau tersebut. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap Jembatan Leta Oar Ralan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku.yang telah diresmikan dapat meningkatkan akses perekonomian masyarakat.
“Infrastruktur ini penting bagi masyarakat agar mereka mampu mendapat akses perekonomian yang lebih baik lagi,” ujar Menkeu," kata Menkeu dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Selanjutnya, Menkeu menyatakan bahwa komitmen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyebarkan infrastruktur di Indonesia, sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk pembangunan yang merata di seluruh tanah air.
Menkeu juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR karena telah menggunakan dana untuk membangun daerah, sehingga masyarakat dapat merasakan pemerataan kesejahteraaan.
“Kita akan menggunakan instrumen fiskal untuk sungguh-sungguh membangun daerah kepulauan yang masih membutuhkan perhatian secara cepat,” kata Menkeu dalam sambutan peresmian Jembatan Leta Oar Ralan.
Jembatan Leta Oar Ralan merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk).
Jembatan Leta Oar Ralan yang dulunya bernama Wear Arafura ini memiliki panjang sekitar 323 meter, dibangun dengan skema multiyears contract tahun anggaran 2016-2018 dengan anggaran lebih dari Rp123 miliar.
Jembatan ini merupakan prasarana penghubung antara Pulau Yamdena dan Pulau Larat, yang digunakan oleh masyarakat kedua pulau untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut.
Pasokan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar dan dapat menekan biaya logistik, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
Selain itu, jembatan yang terhubung dengan jalan nasional ini akan mempermudah akses untuk menjangkau daerah pariwisata di Pulau Yamdena yakni Saumlaki dan pelabuhan di Pulau Larat. Manfaat lainnya, warga tidak perlu lagi menyeberang dengan kapal berbayar sehingga dapat menghemat biaya.
“Infrastruktur ini penting bagi masyarakat agar mereka mampu mendapat akses perekonomian yang lebih baik lagi,” ujar Menkeu," kata Menkeu dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Selanjutnya, Menkeu menyatakan bahwa komitmen dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyebarkan infrastruktur di Indonesia, sesuai dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk pembangunan yang merata di seluruh tanah air.
Menkeu juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PUPR karena telah menggunakan dana untuk membangun daerah, sehingga masyarakat dapat merasakan pemerataan kesejahteraaan.
“Kita akan menggunakan instrumen fiskal untuk sungguh-sungguh membangun daerah kepulauan yang masih membutuhkan perhatian secara cepat,” kata Menkeu dalam sambutan peresmian Jembatan Leta Oar Ralan.
Jembatan Leta Oar Ralan merupakan proyek pembangunan infrastruktur yang dibiayai Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk).
Jembatan Leta Oar Ralan yang dulunya bernama Wear Arafura ini memiliki panjang sekitar 323 meter, dibangun dengan skema multiyears contract tahun anggaran 2016-2018 dengan anggaran lebih dari Rp123 miliar.
Jembatan ini merupakan prasarana penghubung antara Pulau Yamdena dan Pulau Larat, yang digunakan oleh masyarakat kedua pulau untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan kegiatan perekonomian di wilayah tersebut.
Pasokan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan dari Pulau Larat ke Yamdena semakin lancar dan dapat menekan biaya logistik, serta mendorong peningkatan aktivitas ekonomi.
Selain itu, jembatan yang terhubung dengan jalan nasional ini akan mempermudah akses untuk menjangkau daerah pariwisata di Pulau Yamdena yakni Saumlaki dan pelabuhan di Pulau Larat. Manfaat lainnya, warga tidak perlu lagi menyeberang dengan kapal berbayar sehingga dapat menghemat biaya.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: