Jakarta (ANTARA News) - Semakin tua usia seorang pecandu alkohol akan semakin lebih sulit dia melepaskan diri dari pengaruh minuman beralkohol.

"Seiring bertambahnya usia, dibutuhkan waktu lebih lama bagi tubuh untuk memecah alkohol. Zat tetap dalam sistem lebih lama. Toleransi juga berkurang. Minum berlebihan dapat membahayakan sistem kekebalan tubuh Anda dan menyebabkan beberapa bentuk kanker," kata Brad Lander, yang berfokus pada masalah kecanduan dari Ohio State University Wexner Medical Center.

Dikutip dari WebMD, Jumat, seiring bertambahnya usia, kebiasaan minum bisa berubah, yang awalnya sebatas senang-senang beralih untuk menghilangkan kebosanan, kesepian dan kesedihan. Risiko menjadi pecandu alkohol lebih besar bagi wanita daripada pria.

U.S. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism mengungkapkan bahkan setelah Anda berhenti minum, alkohol terus memasuki aliran darah, yang mengakibatkan gangguan dalam penilaian dan koordinasi selama berjam-jam.

"Alhohol juga dapat menurunkan efektivitas beberapa obat dan mempercepat efek obat-obatan lain, termasuk obat yang dijual bebas seperti aspirin, asetaminofen, obat tidur dan lainnya," kata Lander.

Alkohol bisa memperburuk masalah kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, osteoporosis dan penyakit hati.

Meminum secara berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan terkena demensia, depresi, keinginan bunuh diri dan gangguan fungsi seksual.

Rata-rata orang berusia lebih tua harus minum tidak lebih dari tujuh kali dalam seminggu dan tidak lebih dari tiga minuman dalam satu hari. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 2 persen orang yang minum dalam batas ini mengalami masalah alkohol.

Baca juga: Manfaat jangka panjang tidak konsumsi minuman beralkohol sebulan
Baca juga: Studi: orang dewasa muda di Inggris berpaling dari alkohol