RSUD Metro siagakan dokter antisipasi lonjakan dbd
11 Januari 2019 03:59 WIB
Wabah Demam Berdarah Warga mendampingi anaknya yang menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Bob Bazar, Kota Kalianda, Lampung Selatan, Jumat (4/1).Wabah penyakit DBD menyerang puluhan warga di daerah itu yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dalam kurun waktu sepekan terakhir. (FOTO ANTARA/KRISTIAN ALI)
Metro (ANTARA News) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Metro, Kabupaten Lampung Tengah , drg Erla Adrianti menyatakan, pihaknya sudah menyiagakan dokter, perawat dan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi lonjakan pasien penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
"Memang benar, saat ini Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD A Yani pasiennya membludak. Makanya kita menyiagakan, baik dokter, perawat, ruangan dan lainnya. Supaya nanti ketika ada pasien DBD langsung bisa ditangani," kata Erla di Metro, Kamis.
Menurut dia, pasien DBD di Kota Metro biasanya akan melonjak mulai Januari hingga Maret, karena itu pihaknya sudah melakukan persiapan jika nantinya terjadi lonjakan.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya memang pada Januari sampai Maret. Maka obat-obatan pun juga sudah kami siapkan. Jangan sampai nanti ada kekurangan atau tidak tertangani," ujar Erla.
Ia mengatakan, hingga saat ini memang sudah ada pasien yang positif terkena penyakit DBD. Namun, pihaknya belum mendapat laporan berapa jumlah pasti yang positif DBD.
"Masih di bagian rekam medik. Saya belum terima laporan. Nanti kalau memang positif langsung kami laporkan ke Dinas Kesehatan. Tetapi saya masih belum terima," katanya.
Erla mengimbau masyarakat Kota Metro untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak terjangkit penyakit DBD.
Baca juga: Waspadai demam berdarah
Baca juga: Demam berdarah renggut tiga warga Sulut di awal 2019
Baca juga: Satu warga Kota Kediri meninggal karena DBD
"Memang benar, saat ini Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD A Yani pasiennya membludak. Makanya kita menyiagakan, baik dokter, perawat, ruangan dan lainnya. Supaya nanti ketika ada pasien DBD langsung bisa ditangani," kata Erla di Metro, Kamis.
Menurut dia, pasien DBD di Kota Metro biasanya akan melonjak mulai Januari hingga Maret, karena itu pihaknya sudah melakukan persiapan jika nantinya terjadi lonjakan.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya memang pada Januari sampai Maret. Maka obat-obatan pun juga sudah kami siapkan. Jangan sampai nanti ada kekurangan atau tidak tertangani," ujar Erla.
Ia mengatakan, hingga saat ini memang sudah ada pasien yang positif terkena penyakit DBD. Namun, pihaknya belum mendapat laporan berapa jumlah pasti yang positif DBD.
"Masih di bagian rekam medik. Saya belum terima laporan. Nanti kalau memang positif langsung kami laporkan ke Dinas Kesehatan. Tetapi saya masih belum terima," katanya.
Erla mengimbau masyarakat Kota Metro untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) agar tidak terjangkit penyakit DBD.
Baca juga: Waspadai demam berdarah
Baca juga: Demam berdarah renggut tiga warga Sulut di awal 2019
Baca juga: Satu warga Kota Kediri meninggal karena DBD
Pewarta: Edy Supriyadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: