Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo memborong dagangan ibu-ibu penerima layanan program Mekaar binaan PNM termasuk peyek, cilok, dan jajanan pasar yang dijajakan di Lapangan Sepak Bola Gongseng, Jakarta Timur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) blusukan ke Lapangan Sepakbola Gongseng yang terletak di pemukiman padat Jakarta Timur, Kamis, untuk meninjau usaha para ibu dalam program Mekaar binaan PNM.

Menjelang acara rampung, Presiden meninjau usaha para ibu penerima program Mekaar yang dijajakan di sisi panggung acara. Ia berjalan dari meja ke meja meninjau produk usaha super mikro yang dijajakan para ibu rumah tangga tersebut.

Jokowi didampingi Mensos Agus Gumiwang, Mensesneg Pratikno, Gubernur DKI Anies Baswedan, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf tampak berbelanja sejumlah jajanan dari para ibu tersebut meliputi peyek, kerupuk, cilok, dan jajanan lain.

Saat ditanya wartawan, Presiden menunjukkan cilok yang dibelinya dan menyebut semua jajanan yang dibelinya untuk dimakan bersama keluarga. "Keluarga kita kan besar sekali kalau saya hanya berdua tapi Paspampresnya di rumah ada 90 orang," katanya.

Ibu-ibu yang dagangannya diborong tampak sangat antusias bahkan ada yang mengangkat uang pembayaran dari Presiden ke atas tinggi-tinggi saking bahagianya.

Pada kesempatan itu juga Presiden berpesan agar para ibu penerima program Mekaar terus meningkatkan skala usahanya.Mekaar memberikan layanan bagi wanita prasejahtera yang tidak memiliki modal untuk membuka usaha maupun modal untuk mengembangkan usaha mereka.

Mekaar memberikan peminjaman modal serta penanaman nilai penting bagi setiap nasabah untuk jujur dalam melakukan usahanya, disiplin dalam kehadiran disetiap pertemuan dengan kelompok dan juga mengangsur pinjaman serta kerja keras untuk terus mengembangkan usahanya.

Para ibu di Gongseng mendapatkan pinjaman dari program Mekaar rata-rata Rp2 juta-Rp3 juta per orang. "Kita harapkan setelah mendapatkan program Mekaar ya berkembang misal yang dulunya jualan nasi uduk sekarang tambah jualan ini tahu namanya? Jualan cilok, yang dulu jualan cilok bisa buka warung yang lebih gede karena memang ada tambahan modal dari program Mekaar," katanya,

Menurut dia, hal terpenting pertama dalam program tersebut adalah pendampingan dan hal kedua adalah kebersamaan dalam kelompok.

"Saya melihat bahwa yang di sini yang banyak adalah usaha rumahan tapi ini justru yang bisa mengangkat memberikan pendapatan tambahan kesejahteraan kepada keluarga. Meskipun tadi ada yang keuntungan perhari Rp100.000 ada yang Rp150.000 tapi kalau per bulan itu uang yang cukup besar untuk tambahan keluarga," katanya.

Ia ingin ke depan, para pelaku usaha super mikro itu bisa naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi sehingga kemudian bisa mengakses KUR. Sebagai mantan pengusaha, Jokowi berpesan untuk bisa usaha tetap langgeng maka harus disiplin dalam segala hal.

"Ya harus disiplin, disiplin waktu, disiplin mengangsur, disiplin kualitas. Ini yang kecil-kecil begini memang harus mengikuti tren pasar jangan sampai, dulu yang jualan di rumah agak gede bisa memiliki warung, kemudian memiliki toko, lebih gede lebih gede tapi itu juga tidak mudah. Naik turun dalam berusaha itu biasa, bangkrut juga biasa, tapi jangan sampai," katanya.

Baca juga: Jokowi blusukan ke Gongseng Jakarta Timur tinjau usaha "emak-emak"