Sudirman Said katakan Prabowo-Sandi telah kuasai materi debat
10 Januari 2019 19:32 WIB
Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, memberikan keterangan pers usai pertemuan Prabowo-Sandi di kediaman Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jakarta, Kamis. (ANTARA News/Imam Budilaksono)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, menegaskan, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno telah menguasai materi debat sehingga tidak khawatir menghadapi debat pertama pada 17 Januari.
Debat pertama mengangkat tema penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1).
Sudirman mengatakan, Prabowo-Sandi terbiasa berdiskusi berbagai hal sulit sehingga pengetahuannya mumpuni dan terbiasa dengan pernyataan spontan namun solutif.
Karena itu BPN Prabowo-Sandi mengaku tidak memiliki kekhawatiran terkait persiapan debat namun soal manajemen waktu dalam menyampaikan visi-misi dan gagasan dalam debat yang harus diperhitungkan dengan matang.
"Lebih pada manajemen waktu karena pemaparan dibatasi waktu. Dari sisi Penguasaan materi, insya Allah Prabowo dan Sandi orang yang secara natural sudah biasa," ujarnya.
Sudirman mengatakan, terkait isu pemberantasan korupsi, pihaknya konsen terkait masih adanya upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) termasuk ancaman fisik kepada pegawai dan Pimpinan KPK.
Dia menilai seharusnya negara harus turun tangan karena mereka adalah aparat yang harus dilindungi keselamatannya karena mereka merupakan pejuang dalam pemberantasan korupsi.
"Kalau kemudian terjadi teror, itu tidak memberi kenyamanan para pejuang yang sedang menanggulangi korupsi. Tadi soal korupsi keadilan cukup banyak dibahas karena kita banyak mengalami masalah disana," katanya.
Dia menilai teror terhadap Pimpinan KPK terjadi karena teror yang sebelumnya dialami penyidik KPK Novel Baswedan belum terungkap sehingga pihak-pihak tidak bertanggung jawab merasa aman melakukan teror kepada KPK.
Sudirman mengatakan dalam salah satu visi-misi Prabowo-Sandi, ada program bagaimana memperkuat KPK.
Debat pertama mengangkat tema penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi yang berlangsung di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1).
Sudirman mengatakan, Prabowo-Sandi terbiasa berdiskusi berbagai hal sulit sehingga pengetahuannya mumpuni dan terbiasa dengan pernyataan spontan namun solutif.
Karena itu BPN Prabowo-Sandi mengaku tidak memiliki kekhawatiran terkait persiapan debat namun soal manajemen waktu dalam menyampaikan visi-misi dan gagasan dalam debat yang harus diperhitungkan dengan matang.
"Lebih pada manajemen waktu karena pemaparan dibatasi waktu. Dari sisi Penguasaan materi, insya Allah Prabowo dan Sandi orang yang secara natural sudah biasa," ujarnya.
Sudirman mengatakan, terkait isu pemberantasan korupsi, pihaknya konsen terkait masih adanya upaya pelemahan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) termasuk ancaman fisik kepada pegawai dan Pimpinan KPK.
Dia menilai seharusnya negara harus turun tangan karena mereka adalah aparat yang harus dilindungi keselamatannya karena mereka merupakan pejuang dalam pemberantasan korupsi.
"Kalau kemudian terjadi teror, itu tidak memberi kenyamanan para pejuang yang sedang menanggulangi korupsi. Tadi soal korupsi keadilan cukup banyak dibahas karena kita banyak mengalami masalah disana," katanya.
Dia menilai teror terhadap Pimpinan KPK terjadi karena teror yang sebelumnya dialami penyidik KPK Novel Baswedan belum terungkap sehingga pihak-pihak tidak bertanggung jawab merasa aman melakukan teror kepada KPK.
Sudirman mengatakan dalam salah satu visi-misi Prabowo-Sandi, ada program bagaimana memperkuat KPK.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: