Atasi sumber air wilayah terpencil, ACT bangun sumur bor di pesisir Riau
10 Januari 2019 12:45 WIB
Relawan dari Yayasan Palawa Indonesia (YPI), Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama warga, jatuh bangun memasang 1,2 kilometer pipa untuk mendapatkan air dari sumber di kaki Gunung Rinjani tepatnya di Dusun Senaru, Lombok Utara pascagempa tektonik 6,9 Skala Richter (SR).
Oleh Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Pekanbaru, 10/1 (ANTARA News) - Organisasi sukarelawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Riau membangun sumur bor untuk mengatasi masalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat terpencil di wilayah Desa Sekeladi, Kabupaten Rokan Hilir.
Humas ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda di Pekanbaru, Kamis mengatakan pembangunan pompa sumur bor di Kecamatan Tanah Putih itu cukup penting dilakukan mengingat masyarakat desa selama ini kesulitan air bersih, sehingga terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapat air layak pakai.
"Selama ini masyarakat desa terpaksa membeli untuk mendapat air bersih, seharga Rp2.500 per jerigen," katanya.
Untuk itu, kata dia, melalui donasi Global Wakaf ACT, pembangunan sumur bor yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Pembangunan sendiri saat ini telah selesai dilakukan, dan masyarakat dapat menikmati sumber air bersih dengan gratis.
"Semoga upaya kami bisa membantu memecahkan permasalahan air bersih di Desa Sekeladi, sehingga uang yang sebelumnya digunakan untuk membeli air, bisa dialihkan untuk keperluan lainnya yang lebih penting," ujarnya.
Selain di Rokan Hilir, Wahyu mengatakan ACT juga telah membangun pompa sumur bor di 12 desa di Provinsi Riau untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat di desa tersebut.
Dia mengatakan pembangunan tersebut difokuskan di daerah terpencil dengan mayoritas tingkat ekonomi masyarakat lemah. Selain itu, fokus pembangunan pompa sumur bor juga dilakukan di wilayah pesisir, seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Pelalawan.
Bag sebagian masyarakat Riau, terutama yang tinggal di perdesaan, katanya, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah yang sulit dipecahkan. Kemudian, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah juga menjadi beban tersendiri untuk memperoleh air bersih dengan cara membeli.
"Contohnya kemarin kita bangun di Pelalawan, masyarakat di sana banyak yang menjadi petani kelapa. Sementara harga kelapa Rp500 per butir untuk mendapat air bersih juga harus beli, jadi kami tergerak untuk membantu mereka," katanya.
Ke depan pihaknya akan berupaya membangun lebih banyak sumber air bersih, terutama bagi masyarakat desa yang tinggal di wilayah terpencil dengan ekonomi menengah ke bawah.
Selain itu, dia juga berharap donasi masyarakat melalui Global Wakaf ACT untuk dapat membantu meringankan beban warga yang membutuhkan uluran tangan.
Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung Kidul
Baca juga: ACT bangun 182 sumur di daerah kekeringan
Baca juga: Kisah Utsman bin Affan menginspirasi Global Wakaf bangun sumur wakaf
Pekanbaru, 10/1 (ANTARA News) - Organisasi sukarelawan kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Riau membangun sumur bor untuk mengatasi masalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat terpencil di wilayah Desa Sekeladi, Kabupaten Rokan Hilir.
Humas ACT Riau, Wahyu Fitra Suryanda di Pekanbaru, Kamis mengatakan pembangunan pompa sumur bor di Kecamatan Tanah Putih itu cukup penting dilakukan mengingat masyarakat desa selama ini kesulitan air bersih, sehingga terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapat air layak pakai.
"Selama ini masyarakat desa terpaksa membeli untuk mendapat air bersih, seharga Rp2.500 per jerigen," katanya.
Untuk itu, kata dia, melalui donasi Global Wakaf ACT, pembangunan sumur bor yang nantinya dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat. Pembangunan sendiri saat ini telah selesai dilakukan, dan masyarakat dapat menikmati sumber air bersih dengan gratis.
"Semoga upaya kami bisa membantu memecahkan permasalahan air bersih di Desa Sekeladi, sehingga uang yang sebelumnya digunakan untuk membeli air, bisa dialihkan untuk keperluan lainnya yang lebih penting," ujarnya.
Selain di Rokan Hilir, Wahyu mengatakan ACT juga telah membangun pompa sumur bor di 12 desa di Provinsi Riau untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat di desa tersebut.
Dia mengatakan pembangunan tersebut difokuskan di daerah terpencil dengan mayoritas tingkat ekonomi masyarakat lemah. Selain itu, fokus pembangunan pompa sumur bor juga dilakukan di wilayah pesisir, seperti Rokan Hilir, Meranti, dan Pelalawan.
Bag sebagian masyarakat Riau, terutama yang tinggal di perdesaan, katanya, ketersediaan air bersih masih menjadi masalah yang sulit dipecahkan. Kemudian, tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah juga menjadi beban tersendiri untuk memperoleh air bersih dengan cara membeli.
"Contohnya kemarin kita bangun di Pelalawan, masyarakat di sana banyak yang menjadi petani kelapa. Sementara harga kelapa Rp500 per butir untuk mendapat air bersih juga harus beli, jadi kami tergerak untuk membantu mereka," katanya.
Ke depan pihaknya akan berupaya membangun lebih banyak sumber air bersih, terutama bagi masyarakat desa yang tinggal di wilayah terpencil dengan ekonomi menengah ke bawah.
Selain itu, dia juga berharap donasi masyarakat melalui Global Wakaf ACT untuk dapat membantu meringankan beban warga yang membutuhkan uluran tangan.
Baca juga: "Wakaf Sumur" kolaborasi ACT-Pemkab atasi kekeringan Gunung Kidul
Baca juga: ACT bangun 182 sumur di daerah kekeringan
Baca juga: Kisah Utsman bin Affan menginspirasi Global Wakaf bangun sumur wakaf
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: