Bus Mira jurusan Surabaya-Yogyakarta terbakar di Caruban
10 Januari 2019 11:35 WIB
Bus Mira bernomor polisi S-7829-US jurusan Surabaya-Yogyakarta terguling di Jalan Raya Madiun-Saradan di Desa Sidorejo, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (23/11/2018). (FOTO ANTARA/HO-antarajatim.com/Istimewa)
Madiun, Jatim, (ANTARA News) - Sebuah Bus Mira bernomor polisi S-7316-US jurusan Surabaya-Yogyakarta terbakar di wilayah Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang diduga akibat korsleting kabel di mesin kendaraan setempat.
Adi Susilo, saksi yang juga salah satu penumpang bus setempat, mengatakan aroma bau terbakar sudah tercium kuat saat bus memasuki wilayah Kabupaten Madiun di sekitaran wilayah hutan jati pada Rabu (9/1) malam.
"Waktu itu saya mencium bau sesuatu kebakar di dalam bus. Penumpang samping saya juga merasakan hal sama," ujar Adi kepada wartawan setelah berhasil keluar dari bus, Kamis dini hari.
Semakin lama, aroma sesuatu kebakar makin kuat. Sejumlah penumpang sudah mulai panik dan ingin keluar. Namun sempat dicegah oleh kenek bus karena dibilang tidak terjadi apa-apa.
Menurutnya, bus tetap melaju. Sempat berjalan pelan namun tetap melaju.
Saat berhenti di "traffic light" perempatan Masjid Jami Caruban, tiba-tiba muncul asap yang membuat para penumpang panik.
Mengetahui ada asap, para penumpang yang kebanyakan sedang tidur langsung bangun dan turun dari bus. Tak lama setelah itu kemudian muncul api yang membakar bagian depan bus.
"Semua penumpang berhasil dievakuasi sejak mengetahui asap muncul dari depan bus. Spontan saya berteriak agar penumpang keluar bus," kata sopir bus, Hartono.
Diperkirakan saat itu ia membawa sekitar 30 orang penumpang. Beruntung api yang menyala dapat dipadamkan warga yang saat itu sedang berada di warung sekitar lokasi kejadian.
Saat ini, para awak bus tersebut menjalani pemeriksaan di Polsek Mejayan. Sedangkan para penumpang langsung melanjutkan perjalanan dengan bus pengganti.
Baca juga: Bus Mira terguling di jalan Madiun-Saradan, belasan penumpang luka
Adi Susilo, saksi yang juga salah satu penumpang bus setempat, mengatakan aroma bau terbakar sudah tercium kuat saat bus memasuki wilayah Kabupaten Madiun di sekitaran wilayah hutan jati pada Rabu (9/1) malam.
"Waktu itu saya mencium bau sesuatu kebakar di dalam bus. Penumpang samping saya juga merasakan hal sama," ujar Adi kepada wartawan setelah berhasil keluar dari bus, Kamis dini hari.
Semakin lama, aroma sesuatu kebakar makin kuat. Sejumlah penumpang sudah mulai panik dan ingin keluar. Namun sempat dicegah oleh kenek bus karena dibilang tidak terjadi apa-apa.
Menurutnya, bus tetap melaju. Sempat berjalan pelan namun tetap melaju.
Saat berhenti di "traffic light" perempatan Masjid Jami Caruban, tiba-tiba muncul asap yang membuat para penumpang panik.
Mengetahui ada asap, para penumpang yang kebanyakan sedang tidur langsung bangun dan turun dari bus. Tak lama setelah itu kemudian muncul api yang membakar bagian depan bus.
"Semua penumpang berhasil dievakuasi sejak mengetahui asap muncul dari depan bus. Spontan saya berteriak agar penumpang keluar bus," kata sopir bus, Hartono.
Diperkirakan saat itu ia membawa sekitar 30 orang penumpang. Beruntung api yang menyala dapat dipadamkan warga yang saat itu sedang berada di warung sekitar lokasi kejadian.
Saat ini, para awak bus tersebut menjalani pemeriksaan di Polsek Mejayan. Sedangkan para penumpang langsung melanjutkan perjalanan dengan bus pengganti.
Baca juga: Bus Mira terguling di jalan Madiun-Saradan, belasan penumpang luka
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: